Saksi Kunci Penangkapan Sebut George Floyd Tak Melawan Polisi Chauvin

Viral video George Floyd
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Maurice Lester Hall yang merupakan teman George Floyd yang berada di kursi penumpang mobilnya ketika Floyd ditangkap oleh empat petugas Kepolisian Minnesota hingga tewas memberi kesaksian. Saat penangkapan itu Hall mengatakan bahwa Floyd tidak melawan ketika penangkapan.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Hall mengaku benar-benar menyaksikan saat terakhir temannya ketika polisi Derek Chauvin menekan lututnya di belakang leher Floyd selama hampir sembilan menit ketika dia memohon agar tak ditekan karena merasa tak bisa bernapas.

"Dia sejak awal mencoba dalam bentuknya yang paling sederhana untuk menunjukkan bahwa dia tidak melawan dalam bentuk atau cara apa pun," kata Hall dikutip dari Daily Mail Jumat, 5 Juni 2020.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Hall akhirnya kini dijadikan sebagai saksi dan telah dimintai keterangan oleh penyelidik negara bagian Minnesota, "Aku bisa mendengarnya memohon ‘tolong opsir kenapa saya ditangkap’ kata dia,” Hall menirukan kalimat Floyd.

Hall menyampaikan mereka baru saja menghabiskan waktu bersama sampai akhirnya pihak kepolisian datang dan mencurigai mereka telah menggunakan uang kertas $US20 dianggap palsu di toko makanan.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

"Dia hanya menangis pada saat itu bagi siapa saja untuk membantu karena dia sedang sekarat," kata Hall.

“Aku akan selalu ingat melihat ketakutan di wajah Floyd. Itulah yang melekat pada saya, melihat seorang pria dewasa menangis, sebelum melihat seorang pria dewasa mati," tambahnya. 

Hall merupakan saksi kunci dalam penyelidikan  terhadap empat petugas yang menangkap Floyd dan mengawasi kematiannya. Saat penangkapan itu ia memberikan nama palsu kepada petugas di tempat penangkapan Floyd. Dia meninggalkan Minneapolis dan menumpang di Houston dua hari kemudian. 

Hall sendiri memang telah menjadi incaran polisi atas kepemilikan senjata api, serangan domestik kriminal, dan kepemilikan obat-obatan terlarang. 

"Ketika seluruh dunia mengetahui bahwa mereka membunuh George Floyd. Saya pergi dan berdoa di mana saya menyaksikannya mengambil napas terakhir, dan saya pergi," katanya. 

Hall dan Floyd telah berteman dan bertemu setiap hari sejak 2016. Hall mengatakan dia menganggap Floyd orang kepercayaan dan mentor.

Hall mengatakan ia ditangkap pada Senin malam oleh cukup banyak petugas polisi dan diinterogasi berjam-jam oleh penyidik ??negara bagian Minnesota tentang kematian Floyd, bukan tentang kasusnya itu. 

"Aku tahu apa yang terjadi, bahwa mereka akan datang. Itu tidak bisa dihindari. Saya adalah saksi kunci bagi polisi yang membunuh George Floyd, dan mereka ingin mengetahui sisi saya. Apa pun yang saya lalui, semuanya sudah berakhir sekarang. Ini bukan tentang saya," kata Hall.

Hall sempat dipindahkan ke Penjara County Harris di Houston. Pada hari Selasa lalu, ia kembali ke rumahnya setelah pengacara mengurus pembebasannya. 

"Ketika keluarga Tuan Hall menemukannya, dia telah diisolasi di penjara selama 10 jam setelah diinterogasi sampai jam 3 pagi. Ini bukan bagaimana anda memperlakukan seorang saksi kunci, terutama yang baru saja melihat temannya dibunuh oleh polisi," pengacara Hall, Ashlee C. McFarlane. 

Baca juga: China Kini di Atas Angin, Sindir AS Yang Tak 'Ngaca' Masih Rasis

VIVA Militer: Pangkalan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat

Rudal Misterius Hantam Pangkalan Tempur Amerika

Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024