Viral, Anak Pecahkan Celengan Demi Beli HP Agar Bisa Belajar Online

Gadis kecil rela pecahkan celengan demi beli ponsel untuk kerjakan tugas sekolah
Sumber :
  • worldofbuzz.com

VIVA – Seorang gadis kecil di Thailand belum lama ini sempat viral di media sosial usai berusaha membeli ponsel baru. Dia terpaksa pecahkan celengan tabungannya demi membeli ponsel.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Dan bukan tanpa alasan berarti gadis tersebut rela beli ponsel dengan pecahkan celengan tabungannya.

Ia merelakan tabungan hasil usaha kerasnya mengumpulkan uang itu demi untuk dapat bisa mengerjakan tugas belajar online dari sekolahnya.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Baca juga: Miris, Bocah Kecil Jadi Korban Serangan Gas Air Mata Polisi

Dilansir World of Buzz, upaya si gadis kecil untuk bisa mendapatkan ponsel tak lain lantaran ia tak mau ketinggalan pelajaran di sekolahnya yang kini beralih ke materi secara online akibat pandemi wabah corona.

Dulunya Tukang Cuci Piring, Pengusaha Ini Kini Punya Harta Rp1.900 Triliun

Minimnya fasilitas yang dapat menjangkau akses internet di tempat tinggalnya, memaksa gadis kecil itu nekat mengumpulkan uang receh celengannya untuk memilih ponsel ke sebuah kios ponsel bersama kakeknya.

Kisahnya pun sempat viral di kalangan warganet Thailand, saat foto setumpuk uang kertas kusut plus koin receh ia sodorkan di atas meja sebuah konter.

"Saya ingin membeli ponsel baru," ujar si gadis kecil dengan sopan.

Pelayan toko itu pun bingung, lalu bertanya kepada bocah tersebut apakah dia berencana menggunakannya untuk bermain game mobile, seperti yang dilakukan kebanyakan anak hari ini.

"Tidak, aku membutuhkannya sehingga aku bisa bergabung dengan teman-teman saya secara online untuk mengerjakan tugas pelajaran sekolah dari rumah," jelas gadis kecil itu.

Baca juga: Luar Biasa, Nenek 105 Tahun Sembuh dari Corona

Bahkan, kakeknya yang menemani gadis kecil itu ke kios juga harus bertanya apakah mungkin bagi mereka untuk membayar dengan uang receh, khawatir bahwa toko hanya akan menerima pembayaran kartu kredit.

Cerita ini pun menjadi cerminan banyak siswa memiliki akses terhadap teknologi informasi atau internet dikarenakan keterbatasan keuangan. Banyak siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran e-learning karena tidak memiliki peralatan elektronik seperti ponsel pintar atau komputer. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya