Antifa Dituduh Kelompok Dalang Kerusuhan Meluas AS, Siapa Mereka
- New York Times
VIVA – Pada Minggu, 31 Mei 2020, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh bahwa kelompok kiri antifasis Antifa termasuk dalang kerusuhan meluas di AS yang diawali protes atas kematian pria kulit berwarna, George Floyd. Melalui akun Twitter, Trump menuding bahwa Antifa bisa dikatakan semacam organisasi teroris domestik. Benarkah demikian?
Namun sebagaimana dikutip dari NYT, banyak pihak yang mengkritik bahwa tuduhan Trump itu sangat tidak punya dasar kuat. Diketahui bahwa Antifa yang merupakan gerakan tanpa pimpinan dan struktur organisasi ketat. Antifa semacam gerakan yang menyuarakan anti-Fasis yang kemudian disingkat namanya menjadi Antifa.
Amerika Serikat sendiri juga tak memiliki aturan jelas atau UU yang merujuk dan mendefinisikan soal teroris domestik yang dimaksudkan Donald Trump. Antifa karena itu tidak memiliki pemimpin namun semacam gerakan dan aksi yang dipicu oleh keresahan dan paham yang sama.
Disebutkan bahwa Antifa yang bergerak dengan filosofi yang sama di antara anggotanya memang menyatamakan paham dan taktik gerakan mereka. Gerakan ini juga tidak menutupi aksi-aksi mereka dan menampakkan diri termasuk dalam gerakan pawai "Unite the Right' di Charlottesville tahun 2017 lalu.
Sementara itu tidak bisa dipastikan pula jumlah orang yang menjadi anggota karena banyak orang yang merasa bagian dari pergerakan Antifa menentang tindakan fasisme. Para anggota dan pengikutnya mengatakan bahwa memang mereka bisa bergerak namun tak ada pemimpin resmi. Antifa disebut organisasi yang bergerak lokal dan otonom. Antifa belakangan menjadi gerakan yang paling vokal dalam menentang gerakan sayap kanan dan ekstrem kanan dalam beberapa tahun ini.
Baca juga: Anwar Abbas Sesalkan Nama Muhammadiyah Diseret ke Diskusi Pemakzulan