Usai Kematian George Floyd, Anonymous Ungkap Kebobrokan Polisi AS

Anonymous.
Sumber :
  • USS Feed

VIVA – Pasca tewasnya George Floyd yang disusul dengan aksi unjuk rasa besar di berbagai kota di Amerika Serikat, muncul banyak akun di media sosial terkait kelompok aktivis 'Anonymous'. Beberapa unggahan telah dilihat hingga jutaan kali dan dibagikan ratusan ribu kali.

Mereka yang menyebut diri sebagai Anonymous dulunya adalah salah satu kekuatan aktivis terbesar di internet. Biasanya mereka menggunakan peristiwa online dan dunia nyata, untuk melakukan aksi protes. Namun dalam beberapa tahun terakhir, profil media mereka dan jumlah orang yang teridentifikasi dengan grup tersebut telah berkurang.

Setelah protes yang berlangsung di AS akibat kematian George Floyd, berbagai unggahan yang menawarkan dukungan untuk protes menggunakan nama Anonymous telah beredar di media sosial.

Website resmi Departemen Kepolisian Minneapolis diretas selama akhir pekan kemarin, meskipun tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu dan apakah mereka secara definitif terkait dengan kelompok-kelompok aktivis.

Dalam salah satu video di Facebook yang telah ditonton jutaan kali, seseorang mengenakan topeng Guy Fawkes dan mengaitkan diri dengan Anonymous, mengungkapkan simpati kepada para pengunjuk rasa. Dia juga menuduh Kepolisian Minneapolis memiliki rekam jejak mengerikan terkait kekerasan dan korupsi.

"Kami tidak percaya organisasi korup untuk menjalankan keadilan, jadi kami akan mengungkapkan banyak kejahatan kalian kepada dunia," kata pria itu, dikutip Independent.

Beberapa tahun lalu, kelompok Anonymous bergerak dengan tujuan Black Lives Matter dan melawan kebrutalan polisi di masa lalu. Termasuk di antaranya berbagai kegiatan pada tahun 2014 setelah kematian Michael Brown, seorang pria Afrika-Amerika berusia 18 tahun yang ditembak mati oleh petugas polisi kulit putih berusia 28 tahun bernama Darren Wilson di kota Ferguson.

Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama Buntut Tarif Tinggi, Presiden Mulino Ngamuk

Baca juga: Din Syamsuddin: Pemakzulan Presiden Sangat Mungkin Dilakukan