Trump Tuding Antifa Pemicu Kekerasan dan Kerusuhan di Seluruh AS
- IG Donald Trump.
VIVA – Unjuk rasa dan aksi protes atas kematian George Floyd terus berlangsung selama lima malam berturut-turut di kota-kota seluruh Amerika Serikat. Para demonstran berunjuk rasa dengan membakar mobil-mobil polisi, dan menyebabkan banyak korban luka.
Presiden Donald Trump telah mengklaim bahwa aktivis sayap kiri atas protes kekerasan di Minneapolis serta kota-kota lain dan menyatakan pemerintahannya akan bergerak untuk menunjuk asosiasi demonstran anti-fasis yang dikenal sebagai 'Antifa' sebagai organiasi teroris.
"Amerika Serikat akan menunjuk Antifa sebagai Organisasi Teroris," tulis Trump dalam serangkaian cuitannya di Twitter, dikutip Independent. Trump menuding Antifa memicu kekerasan dan kerusuhan di seluruh AS selama akhir pekan pada kelompok dan elemen 'radikal kiri' lainnya.
Ribuan orang Amerika di kota-kota di seluruh negeri turun ke jalan-jalan pada Jumat dan Sabtu pekan lalu, untuk memprotes kebrutalan polisi setelah seorang pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, meninggal pekan lalu ketika dijepit ke tanah oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis. Protes telah menyebar ke lebih dari 30 kota, mencapai dari pantai ke pantai dan terjadi di negara-negara seperti Colorado dan Georgia.
Baca Juga: Demo Protes Kematian George Floyd Meluas Hingga Keluar AS
Floyd meninggal pada 25 Mei lalu setelah seorang perwira polisi Minneapolis, Derek Chauvin, berlutut di lehernya selama beberapa menit meskipun Floyd tidak bersenjata dan mengeluh tidak bisa bernapas. Kematian Floyd menjadi seruan nasional untuk tindakan melawan kebrutalan polisi, setelah video insiden tersebut beredar.
Protes terhadap kebrutalan polisi selama beberapa hari terakhir di Minneapolis dan kota-kota besar AS lainnya seperti Atlanta, Brooklyn, Washington DC dan Chicago telah menyebabkan konfrontasi yang memanas antara demonstran dan penegak hukum. Ada beberapa contoh penjarahan, vandalisme, dan pembakaran seluruh gedung yang didokumentasikan selama seminggu terakhir.
Ribuan orang Amerika di kota-kota di seluruh negara itu juga diserang dengan semprotan merica, gas air mata, atau tongkat polisi pada hari Jumat dan Sabtu.