Brutal Protes Kasus George Floyd, Gimana Kondisi 140 Ribu WNI di AS?

Ilustrasi massa protes atas kematian George Floyd, Louis Vuitton dijarah
Sumber :
  • Twitter @ShivAroor

VIVA – Kerusuhan akibat demo kematian pria kulit hitam George Floyd meluas hampir ke seluruh Amerika Serikat (AS). Demonstrasi yang berujung ricuh ini merebak usai terjadi kasus kematian George Floyd, yang lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis. 

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan polisi, tetapi justru sekaligus menemui ajalnya. 

Mengenai demontrasi yang terjadi di Amerika Serikat akibat buntut dari kematian George Floyd, Wakil Dubes RI untuk Amerika Serikat, Iwan Freddy Hari Susanto mengungkapkan soal kondisi WNI yang ada di Amerika Serikat.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

"Kalau di Washington sebagai ibukota AS, kondisinya aman dan stabil. Yang jadi area demonstrasi relatif terkendali," katanya dalam wawancara dengan tvOne.

Baca Juga: Viral Video Perlihatkan George Floyd Diseret Paksa Dari Mobil

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

Dalam rentang dua hari terakhir,  Iwan mengatakan, banyak aksi demontstrasi dan membuat banyak warga di AS memilih tinggal di rumah. Ini juga memudahkan pihak Kedubes Indonesia di AS  memonitor WNI di AS. 

"Kita memiliki lebih dari 142 ribu WNI di AS, mulai yang tinggal di Pantai Timur hingga ke Pantai Barat, tidak ada kabar buruk yang kita terima yang terdampak akibat demonstrasi ini," katanya. 

Iwan juga mengatakan, saat mulai ramainya demonstrasi di AS, KJRI-KJRI di AS telah mengelurakan imbauan-imbauan lewat media sosial hingga WhatsApp untuk memastikan kondisi WNI di AS aman. WNI juga dipastikan tidak ada yang terlibat dalam aksi demonstrasi ini. 

"Memang hal ini sangat bertentangan dengan aturan hukum. Makanya kita larang WNI di AS ikut demo. Kami juga meminta para WNI menjauhi tempat-tempat demonstrasi." 

Pihak KJRI di AS juga terus menyampaikan imbauan agar para WNI tetap tenang berada di rumah dan melarang mereka untuk keluar rumah. "Karena ada 25 kota di 16 negara bagian di AS yang telah menerapkan jam malam, ini yang membuat siapapun harus tunduk aturan." 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya