Duterte Tak Izinkan Pelajar Masuk Sekolah Sebelum Ada Vaksin Corona
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Wisnu Widiantoro
VIVA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan tidak akan mengizinkan pelajar untuk kembali ke sekolah, sampai vaksin coronavirus atau COVID-19 tersedia. Duterte mengatakan mengirimkan anak-anak ke sekolah tanpa adanya vaksin sama seperti membawa bencana.
"Saya tidak akan membiarkan pembukaan kelas di mana siswa akan berada di dekat satu sama lain. Kecuali saya yakin mereka benar-benar aman, tidak ada gunanya membicarakan pembukaan sekolah di tengah pandemi," kata Duterte, dikutip Al Jazeera.
Pelajar di Filipina dijadwalkan kembali ke sekolah pada akhir Agustus, setelah sebelumnya kegiatan belajar mengajar untuk lebih dari 25 juta siswa sekolah dasar dan menengah telah ditutup pada Maret 2020 lalu karena penularan coronavirus. Namun Duterte mengatakan risikonya terlalu besar.
"Bagi saya, vaksin dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa. Jika tidak ada yang lulus, maka jadilah itu," ujarnya.
Baca Juga: Anies: Mal di Jakarta Buka 5 Juni, Itu Imajinasi
Saat ini belum ada vaksin yang tersedia dan tidak ada pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan COVID-19. Meski para peneliti di seluruh dunia telah meluncurkan upaya untuk mengembangkan vaksin dengan cepat, tidak jelas kapan vaksin yang layak akan terbukti dan didistribusikan dalam skala besar.
Saat ini di Filipina total konfirmasi positif COVID-19 adalah 14.319 kasus, termasuk 873 kematian. Metro Manila dan daerah berisiko tinggi infeksi berada di bawah penguncian sampai 31 Mei, namun memungkinkan beberapa industri dan perusahaan untuk melanjutkan operasional terbatas.