Kisah Tahanan Palestina di Penjara Israel Menanti Idul Fitri
- Shafaqna
VIVA – Tahanan wanita Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel sangat bersemangat menunggu hari raya Idul Fitri tiba. Sebab, momen Idul Fitri merupakan satu-satunya cara bagi mereka untuk mendengarkan suara-suara orang tersayang.
Apalagi, dalam 3 bulan terakhir, mereka dilarang bertemu kerabat dan pengacara guna mencegah penularan virus Corona. Maka dari itu, sebuah stasiun radio Palestina berusaha untuk menyiarkan pesan suara ke setiap anggota keluarga tahanan Palestina yang berada di penjara Israel.
Menurut Lembaga Penjara Palestina (PPS), terdapat 38 tahanan wanita yang mendekam di Penjara Damon hingga saat ini. Sepertiga dari jumlah tersebut adalah ibu-ibu.
Seorang mantan tahanan wanita, Haifa Abu-Sbeih, ingat betul, bagaimana siaran radio pada sore hari setiap 1 Syawal menciptakan suasana emosional di dalam penjara. Ia juga mengakui, bahwa siaran radio itu membawa kenyamanan yang bercampur kemarahan.
Baca Juga: Ucapan Selamat Idul Fitri Raja Salman kepada Seluruh Muslim di Dunia
Saat menghabiskan Idul Fitri terakhirnya di penjara, Haifa mengingat momen yang dialami rekannya, Nisreen Abu-Kmail, yang merasa bahagia, tapi tak terhibur, ketika mendengar suara anak bungsunya melalui siaran radio. Kenangan itu terjadi pada Idul Fitri tahun 2015.
"Matanya terpejam saat menikmati momen itu dengan sukacita, tapi juga penuh dengan kesedihan, rasa sakit, dan kerinduan," kata Haifa kepada Anadolu Agency, Minggu 24 Mei 2020.
Ditambahkan Haifa, meski ada pembatasan yang ketat dari pihak penjara, para tahanan berusaha untuk mencuri saat-saat bahagia pada hari raya Idul Fitri untuk menghibur jiwa mereka.
Selain itu, sebagian besar tahanan pun di penjara Damon dilarang untuk menggelar salah Ied sejak tahun lalu. Namun, para tahanan biasanya mengambil kesempatan saat menyapu halaman untuk saling bersilatuhrahmi.