Mengapa Negara-Negara Kaya Sasaran Empuk Kematian Dahsyat Corona
- abc
"Di Australia kita tidak memiliki jumlah penyebar yang tinggi. Tapi hal itu terjadi di AS dan negara lainnya, mungkin karena perjalanan internasional yang tinggi," katanya.
Namun keuntungan negara-negara lain akibat kurangnya faktor perjalanan internasional dapat menghilang dalam beberapa minggu mendatang.
Data infeksi dan kematian COVID-19 di Ekuador tidak lengkap, namun negara ini diperkirakan akan mengalami ledakan penyebaran virus mematikan tersebut.
Reuters: Vicente Gaibor Del Pino
Dampak kesehatan dan demografi
Tak seperti flu Spanyol 100 tahun lalu yang membunuh jutaan orang berusia muda dan sehat, pandemi kali ini lebih banyak mengorbankan orang berusia tua.
Profesor Blakely mengatakan, faktor usia dan bertambahnya populasi yang menua, merupakan salah satu faktor besarnya dampak COVID-19 pada beberapa negara.
"Kemungkinan kematian setelah terinfeksi virus sangat bervariasi berdasarkan usia," katanya.
"Dari yang sangat kecil untuk usia di bawah 20 tahun, peluangnya satu per 10.000, kemudian naik 10 persen bahkan mungkin 15 persen, bagi yang berusia lebih dari 80 tahun," jelasnya.
Profesor Blakely mengatakan struktur usia yang lebih muda dari beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah mungkin mendorong berlakunya "kekebalan kawanan" atau herd immunity.
Menurut Mary-Louise McLaws dari WHO, usia merupakan faktor yang sangat penting terkait COVID-19.
"Di Italia, mereka memiliki proporsi populasi lansia tertinggi di Eropa," katanya kepada ABC.
"Jadi, sekitar seperempatnya berusia 65 tahun ke atas, dan tentu saja, tingkat merokok sangat tinggi, ditambah tingkat komorbiditas yang juga tinggi," jelasnya.
Ledakan penyebaran virus corona terjadi di panti jompo di negara-negara Eropa.
Reuters: Stefan Jeremiah