Kaum Gay, Musuh Baru Korea Selatan Atasi Virus Corona

Pemeriksaan virus corona atau pneumonia Wuhan di Korea Selatan.
Sumber :
  • Allkpop

VIVA – Strategi maju dan teruji mampu membantu Korea Selatan mengatasi virus Corona dengan cepat. Namun, di balik kesuksesan itu, ada musuh baru yang muncul sehingga kasus positif COVID-19 kembali meningkat.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Adalah para kaum gay yang membuat kasus virus Corona kembali bertambah. Hal ini menyusul terinfeksinya sejumlah pengunjung di diskotek dan klub yang ada di pusat kota Seoul, setelah pejabat kesehatan setempat melacak lebih dari 5.500 orang pengunjung antara 24 April 2020 hingga 6 Mei 2020.

Namun, setengah orang yang dalam pelacakan tersebut berada di luar jangkauan. Sedangkan, pasien yang terinfeksi terkait dengan bar dan diskotek di distrik komunitas gay tersebut terus meningkat. Bahkan, pada Senin 11 Mei, pejabat kesehatan melaporkan ada tambahan 86 kasus, 35 di antaranya terjadi selatan Busan dan Pulau Jeju.

Hype Supersport Butuh Kemenangan Atas Wakil Korea Selatan di Yunnan 3X3

Penyebaran ini merupakan ancaman besar bagi Korea Selatan, yang telah berhasil mengekang epideminya, melalui program pengujian yang cepat dan luas. Korsel pun menjadi negara yang tidak melakukan pembatasan ketat terkait pergerakan orang dan lebih mengandalkan program pengujiannya, yang memungkinkan para petugas kesehatan untuk mengidentifikasi serta mengisolasi mereka yang terinfeksi sebelum mereka menyebarkan ke orang lain. 

Strategi ini bergantung pada ketersediaan orang untuk diuji dan memberikan informasi pribadi secara sukarela, yang telah berhasil dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Hingga April, jumlah kasus harian semakin beranjak turun.

Korea Menjadi Destinasi Favorit Wisata Medis dan Kebugaran bagi Warga Indonesia, Alasannya...

Baca Juga: AS Tuduh China Berusaha Mencuri Penelitian Vaksin Virus Corona

Akan tetapi, gejolak terbaru muncul di antara kerumunan orang yang mungkin tidak ingin diidentifikasi. Apalagi, kaum gay memiliki sedikit perlindungan hukum di Korsel. Menurut jajak pendapat Gallup tahun 2017, 58 persen warga Korsel menentang pernikahan sesama jenis, termasuk Presiden. Situasi ini membuat kaum gay menentang setiap agenda pemerintah sebagai kampanyenya.

Setelah pemerintah kota Seoul mengumumkan nama-nama diskotek, bar, dan klub yang dikunjungi pasien positif virus Corona, komentar anti-gay muncul di halaman Facebook salah satu klub malam di Seoul, King Club.

"Ada tingkatan diskriminasi dan permusuhan yang cukup besar terhadap homoseksualitas. Hal itu membuat calon korban infeksi lebih memungkinkan untuk tetap dalam kegelapan daripada secara sukarela ikut pengujian," kata seorang profesor di Universitas Daekyung, Kwak Hye-weon, seperti dikutip Bloomberg, Senin 11 Mei 2020.

Kwak juga menambahkan, bahwa pengunjung klub dan diskotek tersebut mungkin saja selalu membayar kebutuhannya dengan uang tunai. Makanya, menjadi sulit bagi pihak berwenang untuk melacak mereka melalui transaksi keuangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya