China Laporkan 17 Kasus Baru Virus Corona, 5 Ada di Wuhan
- bbc
China melaporkan ada 17 kasus baru Covid-19 pada Senin (11/05), menandai kenaikan harian tertinggi sejak 28 April lalu, demikian menurut data resmi yang diterbitkan hari Senin.
Lima dari kasus baru yang dilaporkan terjadi di Kota Wuhan, tempat awal mula virus ini pertama kali muncul pada 2019, sekaligus menandai yang tertinggi semenjak 11 Maret.
Padahal, pekan lalu, kantor berita Xinhua melaporkan tidak terdapat kasus positif Covid-19 di seluruh Provinsi Hubei, termasuk ibu kotanya, Wuhan, selama 32 hari.
Atas dasar itu, berbagai sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, China, kembali beraktivitas, walau terbatas untuk siswa kelas 9 dan 12 yang bakal menghadapi ujian akhir jelang musim panas mendatang.
- Virus corona: Setidaknya 85 juta warga China lakukan perjalanan wisata menyusul pelonggaran lockdown
- Virus corona di China: `Bebas kasus Covid-19 lebih dari sebulan`, sekolah di Wuhan kembali dibuka dan pelajar wajib jalani tes dahulu
- Virus corona: `Ada `bukti besar` virus berasal dari laboratorium China, kata Menlu AS
Keberadaan kasus-kasus baru, seperti dilaporkan kantor berita AFP, memunculkan kekhawatiran adanya gelombang baru penyebaran virus di kota Shulan di Provinsi Jilin.
Dari kasus-kasus baru, tujuh kasus diduga terpapar dari luar negara itu, yaitu diduga terinfeksi melalui kehadiran turis asing.
Secara keseluruhan, China terus mengalami penurunan jumlah infeksi baru virus corona. Ada 12 kasus tanpa gejala dan tidak ada kematian baru.
Jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi saat ini di China telah mencapai 82.918. Adapun jumlah korban meninggal di negara itu yang tercatat tetap 4.633.
Sejumlah negara, seperti AS, sebelumnya mempertanyakan validitas data yang dibuka oleh pemerintah China.
AS juga menuding bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China, meski intelijen AS sebelumnya menegaskan virus itu bukanlah buatan manusia.
Semenjak kebijakan lockdown dilonggarkan, sekitar 85 juta warga China berbondong-bondong pergi ke lokasi-lokasi wisata utama di negara itu dalam tiga hari pertama liburan Hari Buruh (May Day), yang berlangsung lima hari, dimulai Jumat lalu (01/05).
Dilansir dari kantor berita Reuters, lonjakan pariwisata itu didominasi peningkatan jumlah pelancong dari Wuhan, Beijing, Dalian, Tianjin, dan Jinan, menyusul aturan karantina wilayah yang dilonggarkan karena menurunnya angka Covid-19 di China.
Ratusan tempat wisata juga telah dibuka kembali, termasuk di Kota Terlarang di Beijing.
Berbagai sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, China, kembali beraktivitas, Rabu (06/05).
Aktivitas itu berlangsung setelah kota yang disebut sebagai tempat asal-muasal virus corona itu mengklaim bebas kasus Covid-19 selama 32 hari terakhir.
Meski begitu, aktivitas sekolah-sekolah tersebut dikhususkan untuk siswa kelas 9 dan 12 yang bakal menghadapi ujian akhir jelang musim panas mendatang.
Bagi pelajar kelas 12, ujian akhir itu akan menentukan universitas yang bisa masuki pada jenjang perguruan tinggi.
Merujuk laporan kantor berita Xinhua, total pelajar yang kembali bersekolah di Wuhan mencapai 57.000 orang.
Di luar Wuhan, mayoritas pelajar kelas 12 lebih dahulu kembali ke sekolah sejak awal Maret lalu.
Di seluruh Provinsi Hubei, setiap pelajar wajib menjalani tes virus corona sebelum diizinkan mengikuti aktivitas belajar-mengajar.
Sementara pihak sekolah diwajibkan menjalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak di kelas dan kantin.
Belakangan, pemerintah China mengendorkan berbagai pembatasan sosial untuk mengembalikan situasi ke kondisi normal.
Di Korea Selatan, kekhawatiran akan gelombang kedua telah mendorong pembatasan baru, setelah serangkaian transmisi baru terkait dengan distrik kehidupan malam Seoul.