Sampel COVID-19 Terus Melemah, Peluang Pandemi Segera Berakhir

Sampel tes Virus Corona atau COVID-19
Sumber :
  • Time.com

VIVA – Sejumlah ilmuwan dunia telah menemukan mutasi baru dari Virus Corona COVID-19 yang disebutkan kini telah makin melemah. Perubahan ini pula juga digambarkan pada kondisi virus tahun 2003 silam yang juga pernah mengalami hal serupa.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

Tetapi penelitian menunjukkan, COVID-19 lebih "dapat diandalkan" daripada HIV. Hal ini pun memberikan para ilmuwan lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan vaksin untuk menaklukkannya.

Dilansir The Sun, salah seorang ilmuwan bernama dr. Efrem Lim mengatakan virus SARS memperoleh penghapusan besar dalam "protein SS3" yang juga sedang terlihat sekarang.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Baca juga: Wacana Cabut Lockdown Bergulir, Social Distancing Hingga Akhir Tahun

Dalam sebuah penelitian di Arizona, Amerika Serikat telah mengurutkan 382 hasil sampel SWAP. Virus corona terdiri dari 30.000 huruf asam ribonukleat (RNA) dan dalam salah satu sampel ditemukan bahwa 81 huruf hilang.

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

“Protein-protein ini tidak hanya di sana untuk ditiru, mereka ada di sana untuk membantu meningkatkan virulensi dan menekan sistem kekebalan tubuh,” ungkap dr. Efrem Lim soal temuan penelitian tersebut.

"Itu berkembang dengan bentuk yang lebih dilemahkan pada fase akhir epidemi," tambahnya.

Ini berarti bahwa Sars telah berubah menjadi lebih lemah seiring berjalannya waktu.

Tetapi dr. Lim mengakui bahwa sampel itu adalah pilihan yang ambil secara acak ketika menyangkut berbagai urutan virus yang ditampilkan.

Baca juga: Media Inggris Kecam Aksi Topeng Monyet Seret Balita di Indonesia

Dia mengatakan jika lebih banyak gugus kromosom COVID-19 diurutkan maka para ilmuwan mungkin menemukan lebih banyak contoh kromosom yang dilemahkan.

Perkembangan di Arizona terjadi setelah tim dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Universitas Dundee merilis beberapa gambar paling jelas yang pernah direkam tentang virus tersebut.

Mereka menunjukkan pembentukan partikel Sars-CoV-2, yakni virus yang menyebabkan COVID-19 dalam model jaringan usus manusia yang dilihat dalam mikroskop yang sangat kuat.

Masing-masing gambar lebih besar dari 30-50 GBytes - yang 500 hingga 1.000 kali lebih besar dari gambar yang direkam pada iPhone.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya