Singapura Tinjau Ulang Penjualan dan Pemotongan Hewan Hidup di Pasar
- The Best Singapore
VIVA – Menteri Senior Negara Singapura untuk Lingkungan dan Sumber Daya Air, Amy Khor, mengatakan, pihaknya, akan meninjau ulang penjualan dan pemotongan hewan hidup di pasar basah. Hal ini terpaksa dilakukan setelah mempertimbangkan pembandingan internasional dan sejumlah bukti ilmiah.
Khor menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air akan mempertimbangkan untuk melarang pasar basah menampilkan hewan hidup, memotong langsung dan menjual kura-kura hidup bercangkang lunak karena semua itu dapat memicu risiko penularan penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis adalah jenis penyakit yang berpindah dari serangga dan hewan ke manusia.
"Badan Makanan Singapura (SFA), dalam konsultasi dengan NParks dan National Evironment Agency (NEA), telah mengevaluasi risiko penularan penyakit zoonosis dari reptil yang terkait dengan penjualan dan pemotongan penyu hidup," kata Khor, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa 5 Mei 2020.
"Risiko penularan yang ditemukan memang masih rendah, selama standar keamanan dan kebersihan makanan dijaga. Hingga saat ini, belum ada kasus penularan penyakit zoonosis dari hewan-hewan ini di kios pasar basah," ujarnya.
Baca Juga: Bandar Narkoba di Meksiko Jual Rumah Mewah, Uangnya untuk Atasi Corona
Lebih lanjut, Khor menjelaskan, secara umum, bakteri bawaan makanan seperti salomenella dapat ditemukan pada semua hewan hidup dan daging mentah. Makanya, kondisi ini bisa saja menularkannya kepada manusia melalui kontak langsung atau mengonsumsinya.
"Untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui makanan, baik penjaja kios atau pelanggan harus memperhatikan praktik keamanan dan kebersihan makanan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menangani daging mentah dan juga memasah daging secara menyeluruh, untuk membunuh segala bahaya bakteri yang ada di dalam makanan," ucap Khor.
"Meski demikian, pihak berwenang sedang meninjau penjualan dan pemotongan hewan hidup di pasar basah dengan mempertimbangkan pembandingan internasional dan bukti ilmiah, sebagai langkah untuk meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan di Singapura, termasuk di pasar basah," kata dia.
Baca: Pemerintah Luncurkan ATM Beras Gratis, Ratusan Ton Didistribusikan