Lockdown Akan Berakhir di Inggris, Masyarakat Dihantui Ketakutan
VIVA – Inggris yang merupakan salah satu negara terdampak COVID-19 di Eropa baru-baru ini memberitakan sesuatu yang menarik. Ada sebuah survei yang mengatakan bahwa banyak orang di Inggris masih takut bepergian apabila lockdown berakhir.
Lebih dari 60 persen responden yang merupakan warga negeri Ratu Elizabeth mengaku masih tidak nyaman apabila ditawarkan untuk pergi ke bar, restoran, pertunjukan, acara olahraga atau menggunakan transportasi umum jika lockdown usai.
Global Market Research and Public Opinion, IPSOS Mori yang merupakan sebuah lembaga dalam pembuatan survei ini juga mengungkap bahwa masih banyak orang yang terus waspada tentang pelonggaran pembatasan lockdwon di Inggris.
“Adalah jauh lebih sulit untuk menakuti orang untuk tinggal di rumah daripada meyakinkan mereka bahwa mereka bisa keluar lagi. Mungkin seluruh kampanye kami, jika ada, sedikit terlalu sukses,” ujar Profesor Sir David Spiegelhalter dari Universitas Cambridge pada program Today di BBC Radio 4 yang juga ikut dikutip dari laman Independent pada hari Selasa, 5 Mei 2020.
Untuk diketahui, ada 49 persen orang yang kini tengah bekerja merasa nyaman untuk kembali bekerja secara normal di kantor. Lalu, sepertiga (35 persen) responden yang kini juga masih bekerja merasa gugup untuk kembali menjalani kehidupan normal jika pembatasan sosial dikurangi.
Namun, disamping itu, ada 62 persen responden yang menjawab bahwa mereka merasa sangat bahagia ketika lockdown diakhiri. Sebabnya mereka bisa kembali bertemu dengan teman atau keluarga di luar rumah.
"Angka-angka ini menunjukkan bahwa akan memakan waktu untuk bagian-bagian dari ekonomi Inggris untuk kembali ke kemiripan normalitas, bahkan setelah penguncian telah berakhir." Tutur Keiran Pedley, direktur penelitian di IPSOS Mori.
Pedley menyebut bahwa hasil survei ini menunjukkan adanya “kegelisahan yang (akhirnya) nampak” dirasakan oleh warga Inggris, berkaitan dengan isu bahwa lockdown sedang direncanakan untuk di akhiri di Inggris.
Penulis: Abdullah Saputra