Presiden Brasil Cuek 'Mampus' soal Corona meski 6000 Warga Meninggal
- Twitter.com/@jairbolsonaro
VIVA – Para pemimpin dunia telah memberlakukan berbagai kebijakan seperti lockdown maupun physical distancing untuk menekan penyebaran virus Corona COVID-19. Namun tidak demikian dengan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang bersikeras agar warganya mengabaikan saja perintah isolasi.
Hingga kini lebih dari 6.000 orang di Brasil telah meninggal dunia karena infeksi Corona COVID-19. Sementara untuk di wilayah Amerika Selatan saja, sudah ada 87.364 orang yang terinfeksi virus, dengan lebih banyak kematian daripada China.
Sejak pandemi global, Presiden Bolsonaro menyepelekan perlunya menjaga jarak sosial dan mengklaim penyakit itu terlalu dilebih-lebihkan. Hal ini juga disetujui oleh warga Brasil karena semakin banyak pendukung pro-Bolsonaro yang setuju dengan pandangan presiden tentang Corona.
Dilansir Mirror, Senin 4 Mei 2020, Brasil dikatakan masih beberapa minggu lagi dari puncak penyebaran virus, tetapi tampaknya tidak ada tanda-tanda penguncian wilayah yang ketat. Bolsonaro mengatakan hanya warga berisiko tinggi yang harus mengisolasi diri.
"Awalnya saya pikir penutupan itu layak dilakukan. Namun kemudian saya mulai berpikir kita akan memiliki lebih banyak kesulitan ekonomi, dengan kemiskinan yang ada. Harus ada cara yang berbeda sehingga kita bisa bebas dari pandemi ini," kata Divina Baldomera, salah satu dari banyak warga yang menentang pemberlakuan lockdown.
Selain itu tak sedikit warga Brasil yang meremehkan coronavirus COVID-19 karena menganggap virus itu tidak lebih buruk dari flu biasa. "Kita tidak bisa dikunci di dalam apartemen atau rumah. Kita harus bersirkulasi, tetapi aman. Flu membunuh lebih dari coronavirus kawan! Banyak hal yang membunuh lebih dari coronavirus!" kata warga lainnya, Lilia Santiago.
Bulan lalu, beredar foto-foto mengerikan sebuah kuburan massal yang mengindikasikan tingginya korban pandemi coronavirus di Brasil. Diperkirakan beberapa korban mungkin tidak tercatat karena tidak dites coronavirus sebelum meninggal dunia.
Presiden Bolsonaro sebelumnya mengecam gubernur negara bagian karena memaksakan lockdown dan memecat Menteri Kesehatan Dr Luiz Henrique Mandetta, setelah dia mengusulkan aturan sosial yang lebih ketat dan menyebut ada lebih banyak kasus daripada yang telah dikonfirmasi.
Baca juga: Update Corona Indonesia 4 Mei 2020: 11.587 Kasus, 864 Meninggal