Malaysia Wajibkan Semua Pekerja Asing Tes COVID-19

Petugas kesehatan di Malaysia bersiap melakukan tes COVID-19.
Sumber :
  • The Straits Times

VIVA – Pemerintah Malaysia mewajibkan kepada semua pekerja asing di negaranya untuk menjalani tes COVID-19. Untuk biaya tes tersebut, Pemerintah Malaysia meminta kepada seluruh majikan pekerja asing itu untuk menanggungnya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Menteri Senior Malaysia, Ismail Sabri Yakoob, menegaskan, semua pekerja asing dari sektor manapun tempat dia bekerja wajib menjalani tes. Keputusan ini diambil oleh Pemerintah Malaysia setelah kasus positif COVID-19 yang terbaru muncul dari pekerja asing.

"Selama dua hari berturut-turut, ada peningkatan kasus COVID-19 di Malaysia dan telah ditemukan bahwa banyak dari mereka adalah pekerja asing yang bekerja di lokasi konstruksi di Ampang," kata Ismail Sabri, seperti dikutip Channel News Asia, Senin 4 Mei 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Selain itu, dia juga merujuk pada klaster baru yang telah diumumkan oleh Departemen Kesehatan pada hari Minggu kemarin. Di mana terdapat 28 warga negara asing yang dinyatakan positif terkena virus Corona.

Baca Juga: Trump Prediksi Angka Kematian COVID-19 di AS Tembus 100 Ribu

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Untuk mencegah penyebaran virus, Departemen Pekerjaan telah menutup lokasi konstruksi yang terkena dampak. Sebagai tindakan pencegahan, pemerintah telah setuju untuk mewajibkan semua pekerja asing di semua sektor untuk diperiksa dan diuji COVID-19," ucapnya.

"Ini akan diterapkan pada pekerja asing di semua sektor termasuk konstruksi, restoran, dan layanan komersil. Telah disarankan juga oleh Departemen Kesehatan untuk skrining wajib di Kuala Lumpur dan Selangor terlebih dahulu," ujar Ismail Sabri.

Ia juga menambahkan, bahwa tindakan ini merupakan suatu pencegahan yang dilakukan. Pemerintah Malaysia tak segan akan menutup fasilitas apabila menemukan pekerja asing yang positif terkena virus.

"Terlepas dari sektor apa pun itu, jika kami menemukan satu kasus positif, maka fasilitas itu segera kami tutup," tuturnya.

Di Malaysia, telah terjadi lonjakan kasus selama beberapa hari terakhir. Hingga hari ini, sudah 6.353 pasien yang terinfeksi positif dan 105 dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19.

Baca juga: Klaster Corona Sampoerna 'Meledak' Gara-gara Dinkes-Gugus Tugas Lambat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya