661 WNI di Luar Negeri Positif Corona, Terbanyak di Malaysia dan Arab
- pixabay
VIVA – Jumlah warga negara Indonesia atau WNI yang terinfeksi coronavirus COVID-19 di luar negeri semakin meningkat. Berdasarkan data terbaru Kementerian Luar Negeri per 2 Mei 2020, total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 661 orang, di mana 34 di antaranya telah meninggal dunia.
"Total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 661 (223 sembuh, 34 meninggal dan 404 dalam perawatan)," tulis akun Twitter resmi @Kemlu_RI. Dari keseluruhan jumlah tersebut, paling banyak WNI yang terjangkit virus corona tersebar di Malaysia, India, Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Di Malaysia, total 108 WNI positif COVID-19 dengan rincian 18 sembuh, 88 stabil, dan dua meninggal dunia. Di Arab saudi, total 75 WNI positif COVID-19 dengan rincian 8 sembuh, 61 stabil dan enam meninggal dunia. Di Amerika Serikat, 51 WNI positif terinfeksi COVID-19, di mana 11 sembuh, 28 stabil dan 12 orang meninggal dunia.
Khusus di India, total 75 WNI yang terinfeksi COVID-19 adalah anggota Jamaah Tabligh yang tiba di negara Asia Selatan itu sejak Maret lalu. Presiden Joko Widodo juga telah melakukan komunikasi dengan Perdana Menteri India, untuk membahas masalah WNI Jamaah Tabligh. Kedua pemimpin sepakat untuk menugaskan Menteri Luar Negeri kedua negara, untuk menindaklanjuti pembicaraan tersebut.
Dalam press briefingnya pekan ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan perwakilan RI di India secara aktif memantau dari dekat dan berkoordinasi dengan otoritas India, mengenai keselamatan dan keamanan peserta Jamaah Tabligh asal Indonesia. Komunikasi dengan wakil-wakil Jamaah Tabligh telah dilakukan, juga pendampingan hukum dan kekonsuleran bagi mereka yang menghadapi masalah hukum.
Selain empat negara tersebut, WNI juga terjangkit coronavirus di Singapura, Spanyol, Inggris, Jerman, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan belasan negara lainnya. Menlu Retno memastikan perwakilan RI di masing-masing negara terdampak COVID-19 terus memantau kondisi WNI dan menyalurkan bantuan sembako serta alat-alat kesehatan.
Untuk klaster WNI di Malaysia, bantuan sembako telah disalurkan sebanyak 204.545 paket. Sementara untuk di luar Malaysia, pemerintah memberikan bantuan paket sembako dan alat kesehatan dengan total 36.541 di antaranya untuk kawasan Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa, Afrika, Asia, Australia dan Jamaah Tabligh.
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin membantu WNI yang paling memerlukan. Pemberian sembako ini sangat tergantung dari situasi masing-masing daerah. Perlu disampaikan, Indonesia adalah satu dari sangat sedikit negara, yang memberikan bantuan sembako bagi warga negaranya," kata Retno.