Total 1 Juta Pasien Virus Corona Telah Sembuh di Seluruh Dunia
- Johns Hopkins University
VIVA – Virus corona atau COVID-19 telah mengguncang seluruh dunia termasuk Indonesia. Virus dengan cepat menyebar dan menginfeksi hingga jutaan orang. Dilihat dari Worldometer jumlah orang yang telah pulih dari virus corona sekarang telah melewati 1 juta orang.
Hingga saat ini dilaporkan bahwa 1.045.021 orang dinyatakan positif mengidap COVID-19 sekarang telah terbebas dari virus itu. Tetapi angka sebenarnya kemungkinan akan lebih tinggi dari data tersebut sebab Inggris hanya mengonfirmasikan 859 pemulihan.
Kini di seluruh dunia ada 3.318.428 orang telah terinfeksi virus corona dengan 234.250 orang telah meninggal karena COVID-19. Dengan data itu beberapa negara kini sudah mulai melonggarkan beberapa aturan yang sempat diperketat karena virus corona.
Dikutip dari Metro, di China beberapa taman dan museum di Beijing, termasuk Kota Terlarang, telah dibuka kembali untuk umum setelah ditutup selama berbulan-bulan karena pandemi. Kota Terlarang, yang dulunya rumah bagi kaisar Tiongkok, hanya mengizinkan 5.000 pengunjung setiap hari, turun dari 80.000.
Tetapi aktivitas yang mengumpulkan orang tetap tidak diizinkan. Pengunjung yang ingin mendatangi museum harus memesan tiket di melalui online. Pemeriksaan suhu dan jarak sosial tetap berlaku pada awal periode di bulan Mei.
Kasus di Korea Selatan berkurang
Di Korea Selatan, pemerintah telah melaporkan jika kasus virus corona terus berkurang. Angka-angka yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mendata total ada 10.774 orang yang terinfeksi dan 248 kematian.
Kasus baru yang muncul di negara itu tidak berasal dari kota Daegu dimana warga Korea Selatan yang paling banyak terinfeksi virus corona. Berkurangnya angka yang terinfeksi membuat pemerintah Korea Selatan kembali fokus untuk membangun ekonomi yang sempat goyah karena virus corona.
Perkembangan kasus corona di Eropa
Di Prancis otoritas kesehatan merilis peta yang menunjukkan daerah-daerah di negara itu yang paling terkena dampak virus. Peta itu akan menjadi referensi ketika negara itu akan melonggarkan aturan setelah lockdown.
Pemerintah Prancis mengatakan zona hijau akan dapat menghilangkan beberapa batasan lebih cepat. Menteri Kesehatan, Olivier Veran mengatakan keputusan akhir akan dibuat berdasarkan evolusi peta pekan depan.
Di Jerman kini pihak berwenang akan mengizinkan layanan keagamaan untuk dilanjutkan dan membiarkan museum, kebun binatang, galeri dan taman bermain dibuka kembali sebagai bagian dari pelonggaran lockdown secara bertahap.
Pemerintah Jerman mengakui dampak dari tindakan penguncian terhadap ekonomi dan kehidupan sosial, tetapi para pejabat ingin menunggu sampai minggu depan sebelum mempertimbangkan untuk mengangkat pembatasan pada taman kanak-kanak dan sebagian besar sekolah.
Sedangkan di Portugal pemerintah mulai melonggarkan pembatasan dari toko-toko kecil, salon rambut, perpustakaan, showroom mobil dan departemen pajak pemerintah diizinkan untuk dibuka kembali mulai Senin depan. Pekan depan, sarana transportasi umum akan diizinkan untuk mengangkut hingga dua pertiga dari kapasitasnya, tetapi penumpang harus tetap menggunakan masker.
Pemerintah juga menyampaikan mulai 18 Mei, taman kanak-kanak dan sekolah untuk siswa usia 16-18 akan kembali dibuka. Restoran dan kafe yang lebih kecil juga akan dapat menerima pelanggan jika mereka membatasi kapasitas hingga 50 persen. Pada tanggal 1 Juni, semua toko dan pusat perbelanjaan lainnya dapat dibuka, seperti halnya bioskop dan teater.