Parah, Bocah Berdiri di Balkon Saat Jam Malam Corona Ditembak Mati
- VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka
VIVA – Seorang bocah laki-laki ditembak mati oleh polisi hanya karena berdiri di luar balkon apartemennya pada saat jam malam terkait virus Corona COVID-19 mulai diberlakukan. Penembakan terjadi saat korban bernama Yassin Hussein Moyo bersama ibu dan saudaranya, penasaran melihat petugas polisi berpatroli di jalanan Kota Nairobi, Kenya.
Saat berdiri di balkon, tiba-tiba sebuah peluru menembus perut anak laki-laki berusia 13 tahun itu. Ayah korban, Hussein Moyo Molte, sedang berada di rumah seorang teman di daerah itu ketika mendengar suara tembakan. Kemudian putrinya memanggilnya untuk menyampaikan berita tragis tersebut.
"Anak saya ditembak di balkon rumah, dia bahkan tidak di jalan. Saya mendukung jam malam, tapi bagaimana polisi melakukan itu sangat salah," ungkap Hussein dilansir Mirror, Kamis 30 April 2020. Yassin lalu dibawa ke rumah sakit setelah penembakan tersebut. Namun sayangnya dia meninggal dunia karena luka tembak.
Inspektur Jenderal Polisi kenya berjanji untuk menyelidiki kematian Yassien setelah Presiden Uhuru Kenyatta mengeluarkan permintaan maaf atas penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi. Tetapi keluarga anak lelaki muda yang berduka itu mengatakan permintaan maaf tidak akan membawa putra mereka kembali.
Juru bicara Kepolisian Nasional Kenya, Charles Owino, mengatakan Yassin terkena peluru nyasar tapi menolak menjawab pertanyaan tentang tuduhan 'kekuatan berlebihan oleh polisi'. Investigasi atas insiden tersebut sedang berlangsung.
Pemerintah Kenya memberlakukan jam malam dari sore hingga subuh sejak 27 Maret lalu, sebagai langkah untuk menekan penyebaran Corona COVID-19. Hingga kini tercatat sebanyak 396 warga Kenya positif terinfeksi Coronavirus, di mana 17 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Baca juga: Terbukti Bukan Pengangguran Lolos Kartu Prakerja dan Dapat Sertifikat