Lubang Ozon Terbesar di Kutub Utara Akhirnya Tertutup
- U-Report
VIVA – Para ilmuwan mengindentifikasi bahwa lubang lapisan ozon yang sempat membesar di Kutub Utara telah tertutup. Sebelumnya, sejak April tahun lalu, lubang lapisan ozon di Kutub Utara semakin membesar disebabkan oleh klorofluorokarbon (CFC).
Lapisan ozon ini berfungsi untuk melindungi bumi terhadap radiasi ultraviolet dari Matahari. Akan tetapi, lubang di Kutub Utara membuat radiasi UV yang menggabungkan suhu sangat dingin, pola medan angin tertentu, dan CFC yang tersisa untuk memulai proses penipisan.
Klorofluorokarbon sendiri merupakan bahan kimia yang umum terdapat di aerosol dan pendingin.
"Lubang ozon di belahan Bumi Utara 2020 yang pernah terjadi sebelumnya, sudah berakhir," tulis Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) Uni Eropa, di akun Twitter resminya.
Menurut para ilmuwan dari CAMS, lubang di lapisan ozon Kutub Utara itu terbentuk dari pola pergerakan angin yang tidak biasa selama beberapa pekan. Makanya, muncul pusaran kutub dan membentuk awan yang bercampur polutan yaitu klorin dan bromin.
Baca Juga: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Segera Dibuka Lagi
Mengutip Live Science, kedua polutan itu kemudian merampas sedikit demi sedikit gas ozon yang di sekitarnya. Hingga akhirnya membentuk sebuah lubang besar yang ukurannya kira-kira tiga kali lipat dari Greenland.
Sejatinya, ozon yang menipis di atas Kutub Utara tidak terlalu mengejutkan. Sebab, atmosfer di atas Kutub Utara dan Selatan selalu kehilangan ozon dalam setiap tahun.
CAMS pun memastikan, bahwa ada penurunan yang tajam terhadap lapisan ozon di Kutub Utara sepanjang Februari-Maret 2020. Akibatnya, radiasi UV atau sinar Matahari yang berhasil sampai ke permukaan Bumi, sedikit lebih tinggi dibandingkan biasanya.
Pada titik terbesarnya, lubang ozon Kutub Utara memanjang hingga satu juta kilometer persegi. Hal itu membuatnya menjadi yang terbesar sejak pencatatan terus-menerus dimulai tahun 1995.
Meski begitu, lubang ozon itu masih sangat kecil ketimbang dengan lubang ozon Antartika yang dapat mencapai ukuran 20 hingga 25 juta kilometer persegi.