Video Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un Meninggal Beredar di Korea Utara
- USA Today
VIVA – Sebuah video yang mengabarkan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meninggal dunia sempat beredar luas. Namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi atau tanggapan dari pemerintah Korea Utara mengenai kabar Kim Jong-un.Â
Misteri kondisi Kim Jong-un masih belum terkuak. Sebelumnya diberitakan jika pemimpin tertinggi Korea Utara itu dikabarkan sakit. Isu ini muncul setelah ia tak muncul di depan publik dalam beberapa acara penting di Korut. Terakhir Kim Jong-un muncul saat menghadiri rapat Politbiro pada 11 April 2020.Â
Tak butuh waktu lama, absennya Kim Jong-un dalam beberapa acara penting itu memicu spekulasi liar. Rumor yang berkembang diantaranya menyebutkan dirinya mengalami cedera serius saat melakukan inspeksi peluncuran roket. Bahkan juga berkembang rumor Kim Jong-un tengah sakit keras karena Corona COVID-19.
Dilansir Daily NK, Kamis 30 April 2020, video yang mengabarkan kematian Kim Jong-un ini sempat ramai beredar luas di beberapa wilayah Korut yang berbatasan dengan China. Namun tak sedikit yang menilai video tersebut hanya propaganda untuk melawan Kim Jong-un.
"Video tersebut sepertinya disiarkan Korean Central Television [KCTV] dan memasuki negara itu melalui China. Video itu mengklaim jika Kim tiba-tiba meninggal saat melakukan inspeksi peluncuran roket," kata seorang sumber di Provinsi Pyongan Utara kepada Daily NK.Â
Dikabarkan, video berdurasi sekitar lima menit itu memperlihatkan Istana Matahari Kumsusan dengan tulisan ungkapan duka atas meninggalnya Kim Jong-un. Tak hanya itu, video itu juga memperlihatkan cuplikan-cuplikan sebuah upacara memperingati mendiang KIm Jong-il.Â
"Pemimpin Tertinggi Kita yang Terkasih Kawan Kim Jong-un meninggal dunia saat melakukan bimbingan Sabtu 25 April pukul 12:30 waktu setempat dan Kim Yo-jong, saudara perempuan Kim dan wakil direktur Propaganda dan Departemen Agitasi Partai Komunis Korea Utara akan mengambil alih sebagai pemimpin negara," keterangan dalam video tersebut.
Terlepas hoax atau bukan, pihak berwenang di Korea Utara langsung bergerak cepat. Investigasi langsung dilakukan untuk mencari pelaku penyebaran video tersebut. Bahkan hingga melakukan pemantauan ketat terkait panggilan dan pesan singkat dari luar Korea Utara.
"Video ini membingungkan warga biasa maupun anggota partai dan pejabat lainnya ketika mereka pertama kali melihatnya. Namun setelah ditandai sebagai masalah serius, tidak ada yang bisa mendiskusikan video itu secara terbuka," kata salah seorang sumber dari dalam Korea Utara.