Pilu, Kisah Detik-detik Perawat Cantik Mulai Terinfeksi Virus Corona

Kisah pilu perawat Kelly Ward terpapar virus corona mengundang banyak simpati
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Keganasan wabah Corona terus memakan korban dan menghadirkan kisah-kisah pilu dan mengharukan dari seluruh belahan dunia. Perjuangan serta besarnya tekad dan pengabdian para tenaga medis juga tak luput dari sorotan.

Indonesia Melawan, Dubes Inggris Diminta Intervensi NHS

Dan satu cerita mengharukan dari seorang paramedis yang akhirnya terpapar virus COVID-19 dan nyaris saja kehilangan nyawa pun datang dari Inggris.

Adalah Kelly Ward, perawat 35 tahun yang menuangkan pengalaman mengerikannya melewati detik demi detik berjuang menghadapi keganasan virus asal Wuhan, China itu.

Penjelasan Ilmiah Sakit Kepala Bisa Jadi Gejala COVID-19

Kisah pilu Kelly tersebut pun kini viral setelah cerita di buku hariannya menyita perhatian, seperti yang dilansir The Sun. Catatan bertajuk “My Covid Journey” seolah jadi saksi betapa tak berdayanya seseorang dihantam virus ini.

Baca juga: Hadapi Corona, Tenaga Medis Inggris Bakal Terima Bintang Tanda Jasa

Positif COVID-19, Kondisi Donald Trump Bisa Memburuk

“Jangan biarkan aku mati” adalah salah satu bagian tulisan Kelly yang benar-benar menguras emosi kala menggambarkan bagaimana kondisi dirinya melawan wabah mengerikan tersebut.

Ibu dua anak itu telah bekerja sebagai perawat selama 12 tahun, namun pada 22 April lalu ia dihadapkan dengan kenyataan turut terpapar virus yang sebelumnya telah merenggut 140 nyawa perawat lain di Inggris.

Kondisi Kelly kian parah dengan harus mendapatkan bantuan ventilator Rumah Sakit CPAP Bradford Royal Infirmary di York Barat, Inggris setelah sehari sebelumnya menderita batuk usai bekerja shift panjang.

Menulis dari tempat tidur di rumah sakit ia dirawat, Kelly pun menuturkan penderitaannya. "Mengemudi pulang, tiba-tiba saya menjadi sangat lemah, merasa panas dan badan tak fit sama sekali,” ujarnya.

"Aku membawa diriku ke tempat tidur selama sisa siang dan malam. Aku benar-benar berkeringat dan membeku sepanjang malam dengan temps berduri dll dan merasa sangat sesak napas," tulis Kelly.

Baca juga: Ajaib, Tenaga Medis Sembuh dari Corona Walau Sempat Lumpuh

Hari berikutnya Kelly menjalani tes COVID-19 dengan bantuan tunangannya, Ryan Golding yang membawa dirinya ke rumah sakit.

"Aku bertanya pada diriku: apakah aku benar-benar seburuk itu? Selama setengah jam atau lebih aku benar-benar merasa tidak bisa bernapas, benar-benar terengah-engah. Saat itulah aku mulai panik, dan menjadi benar-benar kesal," ungkap Kelly penuh haru.

"Saya baru saja mulai memburuk sepanjang malam, hanya merasa benar-benar mengerikan. Saya kehilangan semua selera dan nafsu makan, terasa sangat kering karena oksigen yang saya konsumsi, dan saya tidak tahu apakah saya bisa bergerak,”.

"Saya tidak bisa berbicara dalam lebih dari satu kata jawaban. Saya belum melihat anak-anak saya atau Ryan, keluarga saya, teman-teman saya dan bagaimana jika saya menjadi lebih buruk, dan itu tidak berhasil,”.

"Ini adalah kenyataan. Kali ini minggu lalu saya sedang mempersiapkan perpisahan saya untuk keluarga saya, anak-anak saya dan teman-teman saya. Saya seorang pekerja garis depan ya tapi saya seorang ibu, seorang kekasih dan saya harus terus berjuang dengan ini,” ungkap Kelly.

"Saya tidak ingin simpati, saya ingin meningkatkan kesadaran bahwa penyakit mengerikan ini dapat benar-benar menyerang siapa pun kapan saja, jadi tolong, silakan tinggal di rumah," tutup Kelly.

Baca juga: Ibu RT dan Warga Adu Mulut karena Bansos, Anaknya Adu Jotos

Asisten pelatih Tim Bulutangkis Denmark, Thomas Stavngaard (kiri) yang sempat positif COVID-19.

Jawaban NHS Soal 7 Peserta All England Negatif COVID-19 dalam 24 Jam

National Health Service (NHS) jawab kejanggalan 7 peserta All England Open 2021 yang positif bisa negatif COVID-19 dalam 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2021