Penjara El Salvador, Tahanan Berbagi Pesan Siapa yang Ingin Dibunuh
- bbc
Pemerintah El Salvador menyegel pintu dan jendela sel penjara tempat anggota geng, yang dituduh terlibat dalam kasus-kasus pembunuhan, ditahan.
Pada hari Senin, menteri keamanan Osiris Luna mengatakan "tidak ada sinar matahari" yang akan memasuki sel yang menahan anggota geng.
Dia juga merilis foto-foto pintu sel yang dibarikade dengan kayu lapis dan lembaran logam.
- Penjara-penjara AS lepaskan ratusan napi untuk cegah penyebaran Covid-19
- Arab Saudi hapus hukuman mati bagi narapidana di bawah umur, jumlah eksekusi capai `rekor tertinggi`
- Bagaimana negara-negara Eropa menangani teroris sesudah mereka dilepaskan dari penjara?
Langkah itu dilakukan setelah lebih dari 50 orang tewas selama akhir pekan.
Luna mengatakan langkah itu diperlukan untuk menghentikan gelombang pembunuhan yang diduga dilakukan oleh geng baru-baru ini di negara itu.
Dia mengatakan para tahanan berbagi pesan tentang siapa yang ingin mereka bunuh.
Presiden Nayib Bukele sebelumnya memposting video di Twitter yang disebutnya menunjukkan narapidana menyusun huruf dengan menggulung kaos mereka untuk mengirim pesan ke sel lain.
https://twitter.com/nayibbukele/status/1254979105264730112
Presiden Bukele, yang berjanji untuk mengakhiri kekerasan geng di El Salvador yang merajalela saat kampanye, terpilih tahun lalu.
Sejak menjabat Juni lalu, ia telah memperkenalkan langkah-langkah yang lebih keras di dalam penjara yang menahan anggota geng.
Langkah-langkah tersebut termasuk:
- Mengunci narapidana di sel mereka sepanjang hari dan hanya memperbolehkan mereka keluar selama satu jam;
- Memblokir sinyal ponsel dan wifi;
- Mencampuradukkan penjara sehingga satu geng dengan geng lainnya bercampur.
Lonjakan pembunuhan selama akhir pekan mendorongnya untuk semakin memperkuat langkah-langkah itu.
Pertama, dia memerintahkan lockdown penjara selama seminggu. Pada hari Senin (27/04) menteri keamanannya menindaklanjuti dengan memerintahkan penyegelan pintu dan jendela sel.
Pemerintah juga memperlihatkan foto-foto tahanan dengan tangan terikat dan membuat mereka duduk berdekatan ketika sel-sel mereka digeledah.
Foto-foto itu telah menyebabkan kemarahan di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia yang menunjukkan bahwa selain "memalukan dan merendahkan" para tahanan, hal itu menunjukkan langkah-langkah sosial untuk memerangi penyebaran virus corona tidak diindahkan di penjara-penjara El Salvador.
"Para tahanan dijatuhi hukuman perampasan kebebasan, bukan hukuman mati. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah mendesak untuk melindungi mereka selama pandemi Covid-19," ujar José Miguel Vivanco dari divisi Amerika Human Rights Watch dalam Tweet-nya.
Presiden Bukele sebelumnya sudah sering dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, tetapi dia berpendapat pendekatan tanpa toleransi terhadap kejahatan berhasil - ada beberapa hari sejak dia berkuasa di mana tidak ada pembunuhan yang dicatat.
Dia populer di kalangan warga yang menderita kekerasan geng selama beberapa dekade.
Anda juga mungkin ingin menyaksikan: