728 Orang Iran Meninggal, Tenggak Metanol Disangka Obat Corona
- ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
VIVA – Lebih dari 700 orang dilaporkan telah meninggal dunia di Iran setelah menelan metanol beracun. Sebagian orang tersebut, meyakini bahwa meminum metanol dapat menyembuhkannya dari infeksi virus Corona.
Melansir Aljazeera, otoritas koroner di Iran mengtatakan, keracunan alkohol telah membunuh 728 orang di negara itu dari 28 Februari 2020 hingga 7 April 2020. Padahal, pada tahun 2019, hanya 66 kematian di Iran akibat keracunan alkohol.
Menurut laporan Pemerintah Iran, kematian akibat keracunan alkohol pada tahun ini meningkat 10 kali lipat dari tahun lalu. Mereka menegaskan, hal ini terjadi seiring pandemi COVID-19.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengatakan, ada sekitar 5.011 orang telah diracuni metanol. Selain itu, ditambahkannya, sebanyak 90 orang telah dinyatakan buta atau menderita kerusakan penglihatan akibat keracunan alkohol.
Hossein Hassanian, seorang penasihat di Kementerian Kesehatan Iran, memprediksi, orang-orang yang akan mengalami kebutaan akan bertambah seiring masih banyaknya warga Iran yang menelan metanol dengan dalih bisa menyembuhkan dari virus Corona.
Baca Juga: Media Asing Sebut Jumlah Kematian Corona di RI Lebih Dari 2.200 Orang
Sekedar informasi, metanol sangat tidak dianjurkan untuk dicampur ke dalam minuman. Sebab, metanol dapat menimbulkan kerusakan organ dan otak. Gejalanya pun meliputin nyueri dada, mual hiperventilasi, kebutaan, bahkan koma.
Untuk mengantisipasi jumlah kematian akibat menelan metanol, Pemerintah Iran telah menginstruksikan kepada produsen metanol beracun untuk menambah pewarna buatan pada produk mereka sehingga masyarakat dapat membedakannya.
Iran sendiri adalah negara di Timur Tengah terparah dalam menghadapi wabah COVID-19. Tercatat, sudah 91.000 pasien yang terinfeksi positif dan 5.806 telah dinyatakan meninggal dunia.