Orang Indonesia Korban Kekejaman Belanda Dapat Ganti Rugi Rp168 juta
- abc
"Kami melakukan yang terbaik untuk mengatasi diskriminasi dan intoleransi saat ini dan memastikan generasi sekarang dan masa depan tidak melupakan apa yang terjadi."
Di antara inisiatif yang ditujukan untuk melibatkan warga Aborigin Australia adalah penyediaan tiga beasiswa pascasarjana setiap tahunnya kepada warga Aborigin untuk belajar di Cambridge atau Oxford University, kata mereka.
June Oscar dari Aboriginal and Torres Strait Islander Social Justice mengatakan Australia harus hentikan segala bentuk kekejaman terhadap warga Aborigin.
Koleksi Australian Human Rights Commission
"Masyarakat Aborigin dan Torres Strait Island memiliki hak tidak hanya atas ganti rugi dari kerusakan yang dilakukan di masa lalu, tetapi juga mengambil langkah-langkah efektir untuk menghentikan pelanggaran yang berlanjut, dan menjamin tidak ada pengulangan," kata Oscar.
"Tanpa langkah-langkah tersebut, kita tidak melihat perubahan yang berarti. Misalnya, meskipun perdana menteri Kevin Rudd sudah meminta maaf di tahun 2008, kita melihat peningkatkan jumlah anak-anak Aborigin dan Torres Strait Island yang dikeluarkan dari rumah mereka."
Penelitian nasional di Australia menunjukkan anak-anak Aborigin 10 kali lebih mungkin diambil dari keluarga mereka, dibandingkan anak-anak Australia lainnya.
Dari jumlah tersebut artinya 36 persen anak-anak di Australia tinggal terpisah dari orang tua mereka.
Diperkirakan 17.664 anak-anak Aborigin dan Torres Strait Island tidak dibesarkan di rumah mereka sendiri pada tahun 2017, dibandingkan sepuluh tahun sebelumnya, yang berjumlah 9.070 anak.
"Kami perlu pengakuan bahwa sistem ini rusak, kemudian mengatur ulang hubungan antara pemerintah dan warga kami, serta mengimplementasikan proses dan pengambilan keputusan secara bersama di semua tingkat pemerintahan," kata Oscar.
Simak artikelnya dalam Bahasa Inggris di sini.