Mengenal Juche, Ideologi Negara Terisolir Korea Utara

Gedung Pemerintah Korea Utara di Ibu Kota Pyongyang.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Korea Utara kembali menjadi sorotan setelah pemimpinnya yakni Kim Jong Un dikabarkan sedang dalam kondisi kesehatan yang buruk, bahkan dirumorkan telah meninggal dunia. Sampai saat ini, media resmi pemerintah Korut belum mengeluarkan pernyataan tentang kondisi kesehatan Kim.

Serangan Dahsyat Pasukan Khusus Ukraina Tendang Tentara Korut dari Desa Kursk

Korea Utara merupakan negara yang hanya memiliki satu partai, di bawah front penyatuan yang dipimpin Partai Buruh Korea. Jika Indonesia memiliki Pancasila, Korea Utara menganut ideologi Juche yang digagas oleh Kim Il Sung selaku pendiri negara tersebut. Juche menjadi ideologi resmi Korut, ketika negara itu mengadopsi konstitusi baru pada tahun 1972.

Meskipun Juche (diucapkan ju-chay) secara teknis merupakan ideologi politik, kata itu sudah lebih seperti sebuah agama karena kemampuannya untuk menginspirasi pengabdian di antara warga Korea Utara dan di berbagai simbol kekuasaan-negara. Meski terjemahan bahasa Inggris untuk kata tersebut berarti 'kemandirian', namun konsep ini masih membingungkan banyak orang luar.

Dijuluki Sahabat Terkasih, Kim Jong Un Tulis Pesan Spesial Buat Putin

Juche pertama kali dicetuskan pada tahun 1955 dan terus berfungsi sebagai ideologi resmi pemerintah Korea Utara. Ideologi ini merupakan campuran eklektik dari Marxism, Confucianism, Koran Nationalism dan Japanese Fascism. Ideologi ini bertujuan agar Korea Utara menjadi negara yang independen, yang dapat mengambil tempat di antara kekuatan besar dunia, tanpa takut akan dominasi asing.

Dilansir SCMP, Senin 27 April 2020, ideologi ini kemudian pertama kali dijelaskan dalam pidato yang disampaikan oleh pemimpin pertama Korea Utara, Kim Il Sung, di tahun 1965 dan telah dielaborasi lebih lanjut sejak saat itu.

Ciee! Kim Jong Un-Vladimir Putin Saling Kirim Ucapan Selamat Tahun Baru

Korea Utara bahkan menggunakan istilah Juche secara bebas, termasuk pada tahun-tahun sebelumnya di Perserikatan Bangsa Bangsa ketika seorang pejabat Korea Utara berbicara di Sidang Majelis Umum Tahunan. Bangsa itu menyebut bom nuklir sebagai 'pedang berharga Juche', senjata yang baru diluncurkan menembakan 'peluru Juche', bahkan peluncuran roket terbaur yang menandai 'perkembangan pesat industri pertahanan yang berorientasi pada Juche'.

Kata Juche bahkan digunakan untuk menghitung tahun yang sudah lewat; tahun ini adalah Juche 108, karena sudah 108 tahun sejak pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, lahir. Meski sudah ada selama beberapa dekade, namun beberapa pengamat meyakini Juche telah diadaptasi mengikuti semangat baru Kim Jong Un selaku generasi ketiga Korea Utara, yang semakin membuka diri terhadap dunia internasional.

VIVA Militer: Mayat Tentara Korea Utara di Rusia

Lusinan Mayat Tentara Korut Bergelimpangan di Desa Perbatasan Rusia

Mereka mati dihujani artileri.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025