Pemerintah Inggris Dibikin Pusing Lumpuhnya Bisnis Pangkas Rambut

Pangkas rambut
Sumber :
  • thesun

VIVA – Dampak besar dari pandemi wabah corona terus menggerus bidang-bidang kehidupan masyarakat. Rontoknya sejumlah industri mulai bertumbangan akibat terhentinya deretan aktivitas produksi.

Putra Pendiri Singapura Minta Suaka ke Inggris, Begini Pengakuannya

Unit usaha yang juga terdampak langsung dari situasi sulit ini yakni jasa pangkas rambut dan salon kecantikan. Di Inggris, hal tersebut sudah menjadi sorotan hingga ke meja pejabat Menteri.

Pemerintah negeri Ratu Elizabeth rupanya cukup menaruh perhatian besar atas kondisi yang dialami oleh para pelaku industri jasa penampilan dan kecantikan.

Ketika Grealish Kehilangan Rp10 Juta Akibat Tendangan Bebas Trent Alexander-Arnold

Baca juga: Video TikTok Viral, Pasangan Mau Romantis Berakhir Terhujam Tragis

Dilansir The Sun, ilmuwan dan pemerintah terus bekerja untuk menemukan cara mempercepat mengakhiri situasi lockdown yang telah melumpuhkan sisi ekonomi lebih dari 41.000 unit bisnis rambut.

Menlu Inggris Sebut situasi Timur Tengah Sangat Berbahaya

Para ahli berpendapat bahwa tak mungkin aktivitas pangkas rambut dikatakan bebas dari risiko dalam peningkatan penyebaran wabah virus corona.

Pemerintah pun sekarang akhirnya kini dihadapkan dengan tak punya pilihan selain memerintahkan aktivitas para pelaku industri pangkas rambut dan kecantikan tetap tutup selama pandemi corona masih berlangsung.

Dilansir The Sun, ahli kecantikan dan praktisi bisnis tersebut juga diperkirakan kondisi suram selama 6 bulan ke depan atau sepanjang musim panas tahun ini berlangsung.

Baca juga: Ajal Kim Jong-un Bakal Picu Perang 'Game of Thrones' di Dunia Nyata

Terlepas dari polemik situasi tersebut, beberapa pihak justru mengutarakan bahwa dalam jangka waktu ke depan Inggris bakal dihadapkan dengan fenomena orang-orang berambut panjang.

"Rambut orang akan menjadi sangat panjang. Kita semua akan berakhir seperti Kapten Caveman pada akhir ini,” ungkap salah satu pejabat senior pemerintahan Inggris.

Salah seorang Menteri di kabinet Inggris saat ini pun menuturkan bahwa dirinya sangat ingin sekali untuk mengizinkan bisnis potong rambut untuk bisa dibuka kembali.

Tetapi belum adanya jaminan bahwa aktivitas potong rambut tidak akan jadi pemicu penyebaran wabah corona, sehingga wacana tersebut masih harus dikaji kembali.

Dan menanggapi kondisi tersebut, CEO Federasi Rambut dan Kecantikan Nasional, Hilary Hall pun menuturkan pandangannya. “Perhatian utama dari anggota kami adalah kapan mereka dapat mulai beroperasi dengan aman lagi, untuk diri mereka sendiri dan juga klien mereka, daripada ketika mereka dapat membuka kembali,” tegas Hilary Hall.

VIVA Militer: Tentara Israel mengadang truk pembawa bantuan ke Gaza

Israel Mungkin Sewa Pengganti UNRWA untuk Kirim Bantuan ke Gaza, Menurut Media

Israel membahas kemungkinan menyewa perusahaan swasta, termasuk dari Inggris, untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza di tengah kemungkinan larangan aktivitas UNRWA.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024