Pemerintah Inggris Dibikin Pusing Lumpuhnya Bisnis Pangkas Rambut

Pangkas rambut
Sumber :
  • thesun

VIVA – Dampak besar dari pandemi wabah corona terus menggerus bidang-bidang kehidupan masyarakat. Rontoknya sejumlah industri mulai bertumbangan akibat terhentinya deretan aktivitas produksi.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Unit usaha yang juga terdampak langsung dari situasi sulit ini yakni jasa pangkas rambut dan salon kecantikan. Di Inggris, hal tersebut sudah menjadi sorotan hingga ke meja pejabat Menteri.

Pemerintah negeri Ratu Elizabeth rupanya cukup menaruh perhatian besar atas kondisi yang dialami oleh para pelaku industri jasa penampilan dan kecantikan.

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

Baca juga: Video TikTok Viral, Pasangan Mau Romantis Berakhir Terhujam Tragis

Dilansir The Sun, ilmuwan dan pemerintah terus bekerja untuk menemukan cara mempercepat mengakhiri situasi lockdown yang telah melumpuhkan sisi ekonomi lebih dari 41.000 unit bisnis rambut.

Presiden Prabowo dan PM Inggris Kompak Suarakan Perdamaian di Gaza

Para ahli berpendapat bahwa tak mungkin aktivitas pangkas rambut dikatakan bebas dari risiko dalam peningkatan penyebaran wabah virus corona.

Pemerintah pun sekarang akhirnya kini dihadapkan dengan tak punya pilihan selain memerintahkan aktivitas para pelaku industri pangkas rambut dan kecantikan tetap tutup selama pandemi corona masih berlangsung.

Dilansir The Sun, ahli kecantikan dan praktisi bisnis tersebut juga diperkirakan kondisi suram selama 6 bulan ke depan atau sepanjang musim panas tahun ini berlangsung.

Baca juga: Ajal Kim Jong-un Bakal Picu Perang 'Game of Thrones' di Dunia Nyata

Terlepas dari polemik situasi tersebut, beberapa pihak justru mengutarakan bahwa dalam jangka waktu ke depan Inggris bakal dihadapkan dengan fenomena orang-orang berambut panjang.

"Rambut orang akan menjadi sangat panjang. Kita semua akan berakhir seperti Kapten Caveman pada akhir ini,” ungkap salah satu pejabat senior pemerintahan Inggris.

Salah seorang Menteri di kabinet Inggris saat ini pun menuturkan bahwa dirinya sangat ingin sekali untuk mengizinkan bisnis potong rambut untuk bisa dibuka kembali.

Tetapi belum adanya jaminan bahwa aktivitas potong rambut tidak akan jadi pemicu penyebaran wabah corona, sehingga wacana tersebut masih harus dikaji kembali.

Dan menanggapi kondisi tersebut, CEO Federasi Rambut dan Kecantikan Nasional, Hilary Hall pun menuturkan pandangannya. “Perhatian utama dari anggota kami adalah kapan mereka dapat mulai beroperasi dengan aman lagi, untuk diri mereka sendiri dan juga klien mereka, daripada ketika mereka dapat membuka kembali,” tegas Hilary Hall.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya