Kisah di Balik Proyek Mercusuar Pangeran Saudi yang Berdarah
- bbc
Pada 13 April lalu, seorang laki-laki bernama Abdul Rahim al-Huwaiti mengunggah video ke internet untuk memberi tahu publik bahwa militer Saudi berusaha mengusirnya dan seluruh kelompok adat Huwaitat.
Dalam video itu ia menyebut mereka akan digusur dari kampung mereka yang bersejarah di bagian barat daya Saudi untuk pembangunan kota baru bernama Neom.
Alhwaiti, yang berasal dari kelompok adat yang sama dan tinggal di London, menyebarluaskan video tersebut. Aktivis hak asasi manusia asal Arab Saudi yang tinggal di London, Inggris, mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari orang yang disebutnya pendukung Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Dalam video itu, Abdul Rahim al-Huwaiti bersumpah akan menolak perintah otoritas Saudi. Dia juga menuduh pemerintah Saudi menyembunyikan senjata di rumahnya agar ia terlihat sebagai orang yang bersalah.
Belakangan, Abdul Rahim al-Huwaiti dibunuh militer Saudi.
Dalam pernyataan resmi, otoritas keamanan Saudi mengkonfirmasi kematiannya. Mereka menuduh al-Huwaiti menembaki tentara Saudi dan laki-laki itu tewas setelah militer melontarkan tembakan balasan.
Kisah yang dipaparkan otoritas militer Saudi itu dibantah Alhwaiti. Ia berkata, al-Huwaiti sama sekali tidak memiliki senjata api.