Masjid di London Antar Makanan Berbuka bagi Orang Miskin Dikarantina
- bbc
"Keadaan karantina ini bisa dibilan mirip puasa. Ini lebih dari sekadar berlapar-lapar, ada makna lebih ketimbang itu. Kita diminta untuk tidak bicara yang tidak perlu, tidak menggunakan kata-kata kotor, tidak menonton TV kalau tidak perlu.â€
"Saya rasa daya tahan merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat saat-saat seperti sekarang."
Ceramah melalui Instagram
Seorang imam yang tinggal di London, Sabah Ahmedi, 26 tahun, mengatakan Ramadan kali ini akan berat bagi kaum Muslim karena tidak bisa beribadah secara berjamaah. Ia sendiri akan menggunakan Instagram untuk kelas-kelas ceramah dan beribadah bersama.
“Ramadan adalah saatnya meningkatkan keimanan dan kedekatan dengan Tuhan dan kita diberi waktu untuk merenung, dan ini adalah saatnya,†katanya.
Namun menurutnya pesan terpenting yang harus disampaikan adalah agar semua orang tinggal di rumah masing-masing dan tidak mencoba mengunjungi saudara atau ke masjid, yang akan ditutup, katanya.
Dokter di garis depan Covid-19: "Sedih, saya ingin sekali puasa"
Bagi Dr Kiran Rahim, Ramadan kali ini baginya adalah menghabiskan waktu di belakang masker yang gerah di ruang rawat intensif untuk para pasien Covid-19.
Biasanya, dokter anak ini akan membawa anak-anaknya ke rumah ibunya untuk berbuka puasa bersama, atau bertemu dengan teman-temannya untuk berbuka bersama di restoran dekat tempat tinggalnya.