Peringatan Hari Bumi ke-50 Dirayakan Besar-besaran Secara Virtual

Ilustrasi bumi dan manusia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Peringatan Hari Bumi ke-50 jatuh pada Rabu 22 April 2020. Meski dunia tengah berperang melawan virus Corona, perayaan Hari Bumi tahun ini tetap dilakukan secara besar-besaran, dengan melibatkan para pemimpin dunia, musisi, artis, hingga aktivis yang bergabung secara virtual.

Peluang dan Tantangan Bisnis Lilin Aromaterapi di Era Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

“Kita menemukan diri kita sendiri pada hari ini di dunia yang menghadapi ancaman global membutuhkan respons kompak global. Untuk Hari Bumi 2020, kami akan membangun sebuah generasi baru aktivis-aktivis lingkungan, melibatkan jutaan masyarakat seluruh dunia,” kata Presiden Earth Day Network, Kathleen Rogers, dikutip dari situs resmi earthday.org.

Perayaan Hari Bumi ke-50 secara digital ini akan berlangsung selama 24 jam non-stop. Peringatan secara online ini akan diisi oleh pesan-pesan, pertunjukkan dan ajakan kuat untuk bergerak mengatasi perubahan iklim melalui situs resmi Earth Day Network dan media sosial Twitter.

Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Airlangga Pacu Penguatan Kemitraan Global RI

Sementara itu, panitia perayaan Hari Bumi 2020 mengaku kewalahan akibat menerima antuasiasme yang tinggi dari komunitas global yang telah mencurahkan pesan dan menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlangsungan kehidupan semua makhluk di Bumi.

"Terlepas dari keberhasilan luar biasa dan puluhan tahun kemajuan lingkungan, kita mendapati diri kita menghadapi tantangan lingkungan global yang lebih mengerikan, hampir eksistensial, dari hilangnya keanekaragaman hayati hingga perubahan iklim dan polusi plastik, yang membutuhkan aksi di semua tingkat pemerintahan," kata Ketua Dewan Jaringan Hari Bumi, Denis Hayes.

Anindya Bakrie Sebut Indonesia Semakin Menarik di Bawah Pimpinan Presiden Prabowo

Hari Bumi sendiri pertama kali diperingati pada 22 April 1970 dengan memobilisasi jutaan warga Amerika Serikat untuk melindungi planet ini. Saat itu, sekitar 20 juta orang Amerika atau sekitar 10 persen dari populasi AS turun ke jalan, pihak kampus dan ratusan kota ikut memprotes pengabaian lingkungan serta menuntut langkah maju baru bagi Bumi.

Perayaan Hari Bumi saat itu menjadi awal berlakunya undang-undang lingkungan hidup di Amerika Serikat, termasuk udara bersih, air bersih dan penyelamatan keanekaragaman hayati terancam punah. Banyak negara segera mengadopsi undang-undang serupa.

Selain itu, PBB pun memilih Hari Bumi, 22 April 2016, sebagai hari penandatanganan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement guna mengatasi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim.

Bijih nikel mentah yang siap diolah menjadi feronikel (Foto Ilustrasi).

Meneropong Masa Depan Pasar Komoditas Indonesia di Situasi Global Tak Menentu, Investor Harus Apa?

Situasi ekonomi global semakin tidak pasti setelah Donald Trump mengungguli Kamala Harris pada pemilu Amerika Serikat (AS) awal pekan November lalu. Begini kata analis.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024