Logo BBC

Mengapa Negara yang Dipimpin Perempuan Lawan Wabah Corona Lebih Baik

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Kanselir Jerman, Angela Merkel, misalnya, dengan cepat mengakui Covid-19 adalah ancaman yang "sangat serius".

Pemerintah Jerman pimpinan Merkel telah membentuk skema pengujian, pelacakan, dan pengisolasian terbesar di Eropa. Lebih dari 4.600 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jerman, negara berpenduduk 83 juta jiwa.

Di Norwegia dan Denmark, rangkaian pendekatan yang ditempuh perdana menteri perempuan mereka membuat kedua negara itu lebih mau ketimbang pemimpin pria yang mengedepankan sikap `macho`.

Erna Soldberg, Mette Frederiksen
BBC
Perdana Menteri Norwegia, Erna Soldberg (kiri), dan PM Denmark, Mette Frederiksen, menggelar konferensi pers khusus untuk anak-anak selama wabah virus corona.

Baik pemimpin Norwegia, Erna Solberg, serta pemimpin Denmark, Mette Frederiksen, menggelar konferensi pers khusus untuk anak-anak mengenai penanganan wabah virus corona. Orang dewasa dilarang masuk dalam konferensi pers tersebut.

PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, juga berupaya menenangkan kekhawatiran anak-anak mengenai liburan Paskah, yang dirayakan umat Kristen bulan ini.

Ardern mengatakan kepada mereka bahwa Kelinci Paskah adalah "pekerja penting" sehingga diperbolehkan mengantarkan telur cokelat langsung ke rumah mereka.

selandia baru
Getty Images
Warga Selandia Baru didorong untuk menggambar dan menampilkan telur Paskah di jendela mereka sehingga anak-anak dapat berpartisipasi dalam acara perburuan telur tatkala wabah virus corona masih melanda.

Prof. Campbell mengatakan: "Berbicara mengenai Kelinci Paskah mungkin merupakan hal yang mengada-ada bagi pemimpin sebuah negara di masa lalu. Namun, keberadaan perempuan di dunia politik membuat kita lebih berpikir bagaimana politik mempengaruhi anak-anak."

Hal-hal itu amat mungkin dianggap "urusan privat" di masa lalu, sebagaimana halnya dengan kekerasan rumah tangga dan pengasuhan anak.

Dengan menyampaikan kerisauan anak-anak secara langsung, para pemimpin politik mengakui bahwa pandemi corona mempengaruhi kesehatan mental setiap kelompok usia, kata Campbell.

`Keputusan-keputusan yang lebih baik`

Sebanyak 70% tenaga kesehatan di dunia adalah perempuan, namun pada 2018 hanya 10 dari 153 kepala negara yang perempuan, menurut Interparliamentary Union.