Daftar Negara yang Penduduknya Banyak Lansia, Korsel Segera Masuk

Ilustrasi lansia makan
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Korea Selatan (Korsel) diprediksi akan menjadi salah satu dari delapan negara yang menyandang predikat super-aged societies pada tahun 2024 dengan lima negara yang sudah ada yaitu Jepang, Italia, Jerman, Swedia, Prancis. Sementara dua negara lainnya yaitu Kanada dan Inggris.

Gagas Layanan Kesehatan Gratis Bagi Lansia di Sulut, Elly Lasut Dinilai Pahami Kebutuhan Rakyat

Super-aged society mengacu kepada negara yang jumlah populasi masyarakat berusia tua mencapai dari 20 persen atau lebih dari total populasi, menurut ketentuan PBB.

Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselematan Korsel, proporsi masyarakat yang berusia 65 tahun ke atas mencapai angka 15,8 persen.

Dipicu Cekcok Persoalan Sepele Selokan Rumah, Lansia di Johar Baru Tewas Tragis

Meskipun statistik menyatakan bahwa Korea Selatan akan memasuki super-aged society pada tahun 2026, ada kemungkinan yang besar bahwa hal itu akan terjadi pada tahun 2024. Dilansir dari Korea Herald, selama periode Maret 2018 hingga Maret 2019, Korea Selatan mengalami kenaikan persentase populasi manula sebanyak 0,5 poin dari 14,4 persen menjadi 14,9 persen. Angka tersebut pun melonjak 0,9 poin pada tahun berikutnya menjadi 15,8 persen pada Maret 2020, menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Korea.

Dengan asumsi gradien yang sama, pertumbuhan 0,9 poin per tahun, angka persentase pada Maret 2024 dan Maret 2025 akan menjadi 19,4 persen dan 20,3 persen.

Penyaluran Dana PKH untuk Lansia, Cek Jadwal Pencairan dan Tahapan Lengkapnya!

Diprediksi bahwa hal tersebut akan terjadi secara cepat dalam empat tahun mendatang, mengingat Korea Selatan tercatat sebagai negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia dan tingkat pertumbuhan yang curam dalam hal lifespan atau masa hidup.

Masa hidup yang panjang dilihat dari porsi orang Korea yang berusia 80 tahun ke atas melalui perbandingan data selama dekade terakhir.

Pada bulan Maret 2010, jumlah orang berusia 80 tahun ke atas mencapai 900.062 orang, hanya 1,8 persen dari populasi. Angka tersebut naik menjadi 1,33 juta (2,5 persen) pada Maret 2015 dan menjadi 1,92 juta orang (3,7 persen) pada Maret 2020.

Pada Maret 2020, jumlah orang yang berusia 80-89 tahun sebanyak 1,66 juta, orang yang berusia 90-99 tahun sebanyak 239.567 orang dan orang yang berusia lebih dari 100 tahun atau disebut centenarian terdapat sebanyak 20.758 orang. Tiga kelompok umur ini menandai pertumbuhan yang drastis baik dalam jumlah maupun porsi pada tahun 2010.

Situasi yang sama dialami oleh penduduk yang berusia 70-an tahun. Pada Maret 2010, terdapat sebanyak 2,51 juta orang, kemudian naik pada Maret 2015 menjadi 3,15 juta, dan kemudian naik lagi pada tahun 2020 menjadi 3,62 juta orang.

Korea Selatan kini mengalami penurunan populasi. Peneliti demografi mengatakan penurunan populasi akan menaikkan persentase orang lanjut usia, serta berdampak pada dua faktor lain yaitu rendahnya tingkat kesuburan dan angka harapan hidup yang lebih tinggi.

"Sebagai tambahan, generasi baby boomers Korea, yaitu mereka yang lahir pada 1955-1963 mulai memasuki usia 65 pada tahun ini," katanya lagi.

Peneliti juga mengatakan tidak menutup kemungkinan Korea akan menjadi post-aged society pada 2023, yang berarti lebih cepat tiga tahun dari prediksi statistik.

Baca juga: Pria Menggorok Pacar lalu Menggoreng Kakinya untuk Disantap

Laporan: Dion Yudhantama

Pemadam kebakaran (Foto ilustrasi)

Kebakaran di Koja Tewaskan Lansia, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di kawasan Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada dini hari Minggu 17 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024