Ngeri Zimbabwe, Sudah Jatuh Corona Tertimpa Malaria Pula

Zimbabwe.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Di tengah pandemi Corona COVID-19 yang melanda negara Zimbabwe, malaria juga tengah mewabah di negara tersebut. Malaria bahkan sudah merenggut nyawa ratusan orang selama beberapa lama terakhir. Penyakit yang ditularkan dari nyamuk itu mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir dan mengancam sistem kesehatan Zimbabwe.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Setidaknya 131 orang meninggal di Zimbabwe akibat malaria. Kematian itu terjadi pada 201 wabah yang dilaporkan terjadi di seluruh Zimbabwe.

"Angka kumulatif untuk malaria adalah 135.585 kasus dan 131 kematian. Sebanyak 201 wabah malaria dilaporkan di seluruh negeri, sebagian besar dari provinsi yang rentan malaria seperti Manicaland, Masvingo dan Mashonaland East," kata Kementerian Kesehatan Zimbabwe dikutip dari The Guardian.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Penularan malaria bersifat musiman dan tidak stabil menyebabkan penyakit dan kematian dapat menyerang semua kelompok umur. Di Zimbabwe, wabah sering terjadi selama musim panas dan musim hujan, khususnya pada bulan Februari, Maret dan April 2020.

Pakar kesehatan memprediksi angka tersebut masih akan mengalami kenaikan di seluruh negeri meskipun angka sebenarnya bisa meleset karena banyak masyarakat yang tidak dapat mengakses ke fasilitas kesehatan atau pun tidak melaporkan kasus.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Menurut Kementerian Kesehatan, malaria di Zimbabwe menyumbang antara 30 persen dan 50 persen dari total pasien rawat jalan di daerah-daerah rawan malaria.

Organisasi kesehatan dunia, WHO telah memperingatkan Zimbabwe untuk selalu waspada akan penyakit lain ketika pandemi Corona COVID-19.

"Selama pandemi COVID-19, komunitas malaria harus tetap berkomitmen untuk mendukung pencegahan infeksi malaria, penyakit dan kematian, melalui layanan manajemen pencegahan dan kasus, sambil menjaga lingkungan yang aman bagi pasien, klien dan staf. kematian akibat malaria dan komorbiditasnya (Anemia, kurang gizi, dll.) harus dicegah," kata laporan terbaru WHO.

Malaria, AIDS dan TB adalah penyakit paling mematikan di Zimbabwe. Namun penyakit-penyakit tersebut dapat diobati di tingkat lokal menggunakan tes diagnostik cepat.

Wabah malaria baru-baru ini terjadi ketika negara itu menghadapi kekurangan obat-obatan di tengah kondisi ekonomi yang makin memburuk.

Sektor kesehatan Zimbabwe lumpuh sejak tahun lalu setelah berbulan-bulan ada pemogokan karena kondisi kerja yang buruk dan kurangnya pasokan medis. Dua minggu lalu, pemerintah diseret ke pengadilan atas kegagalannya untuk menyediakan masker bagi dokter yang bekerja di garis depan dalam menangani Corona COVID-19. Saat ini di Zimbabwe tercatat 25 orang positif dan 3 orang meninggal akibat COVID-19. Negara tersebut juga diberitakan memperpanjang masa lockdown hingga 14 hari.

Cek berita-berita terbaru pandemi Corona melalui pantau Corona VIVA.co.id.

Baca juga: Beredar Foto Freezer Lab Wuhan Rusak, Diduga Tempat Uji Virus Corona

Laporan: Dion Yudhantama

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya