Orang Afrika di China Alami Diskriminasi di Tengah Wabah Corona
![BBC Indonesia](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/04/20/5e9cdf6c398c6-virus-corona-orang-afrika-di-china-mengalami-diskriminasi-di-tengah-wabah_665_374.jpg)
- bbc
Ade (bukan nama sebenarnya) diberi waktu hingga tengah malam untuk mengosongkan apartemennya.
Lima bulan sebelumnya, mahasiswa asal Nigeria ini pindah ke Guangzhou, China, untuk kuliah di bidang komputer di Universitas Guangdong. Ia baru saja membayar uang kuliah untuk semester baru, ketika pemilik pondokan memintanya pergi.
Dengan kalap ia dan teman-teman satu apartemen membereskan barang-barang pribadi mereka. Di luar, polisi menunggu.
- Afrika tidak akan jadi tempat uji coba vaksin Covid-19, kata WHO
- Masih misterius mengapa tiba-tiba kasus Covid-19 di Afrika Selatan `tidak bertambah signifikan`
- Pasangan pengantin baru di Afrika Selatan ditangkap karena gelar resepsi saat `lockdown`
`Bersembunyi`
Ia lalu mencoba menitipkan koper di gudang milik temannya, tetapi tak boleh masuk. Akhirnya Ade harus tidur beberapa malam di pinggir jalan.
"Lihat cara mereka memperlakukan kami, mereka mengusir kami dari rumah dan memaksa untuk melakukan swakarantina," katanya kepada BBC dari sebuah hotel di Guangzhou.
"Mereka bilang hasil tes saya sudah keluar, dan hasilnya negatif. Mereka tetap mengusir saya."
Ketua komunitas orang Afrika di Guangzhou percaya mayoritas orang Afrika di China dipaksa melakukan karantina atau tidur di jalan.