Dituduh Amerika Ciptakan Corona, Institut Virologi Wuhan Ungkap Fakta

Wuhan Institute of Virology
Sumber :
  • Wuhan Institute of Virology

VIVA – Setelah dibombardir dengan berbagai tuduhan tak berdasar oleh Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. Akhirnya pejabat Institut Virologi Wuhan, di Kota Wuhan, China, mengungkap sebuah pengakuan.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Pengakuan itu diungkapkan Wakil Direktur Institut Virologi Wuhan, Yuan Zhiming melalui wawancara langsung dengan stasiun televisi milik Pemerintah China, CGTN, Minggu 19 April 2020.

Yuan mengaku tuduhan yang dilayangkan Amerika Serikat kepada laboratorium Institut Virologi Wuhan soal asal muasal Virus Corona atau COVID-19, tidak terbukti kebenarannya.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Menurutnya, tuduhan itu hanya sebuah teori konspirasi yang sengaja diciptakan Amerika Serikat untuk membuat gaduh dan menciptakan kebingungan dunia. Dan dia memastikan sesuai faktanya, virus corona bukan buatan manusia.

"Sebagai orang yang melakukan studi viral, kami jelas tahu jenis penelitian apa yang terjadi di institut dan bagaimana institut itu mengelola virus dan sampel. Seperti yang kami katakan sejak awal, tidak mungkin virus ini berasal dari kami," kata Yuan.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Yuan mengatakan, bukan perkara mudah bagi Institut Virologi Wuhan untuk membuat sebuah penelitian. Ada aturan sangat ketat yang berlaku di China.

"Kami memiliki rezim peraturan ketat dan kode etik penelitian, jadi kami yakin," katanya.

Yuan mengatakan dia mengerti mengapa beberapa orang mungkin menghubungkan wabah dengan laboratorium senilai 44 juta Dolar Amerika itu dengan virus corona. Hanya saja menurutnya pernyataan Amerika itu sangat menyesatkan.

Untuk diketahui, ini merupakan pertama kalinya China buka suara soal tuduhan tak berdasar Amerika itu.

Perlu diketahui juga  Yuan bukanlah orang sembarangan, dia adalah pakar di bidang mikrobiologi dan bioteknologi yang melatih dan bekerja di Prancis, Denmark. Bahkan juga Amerika Serikat selama beberapa tahun.

Baca: Situasi Amerika Parah Diterjang Corona, Trump Ancam Hukum China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya