Tak Tahan Ekonomi AS Dibantai Corona, Trump Bikin Pedoman 'Sakti'
- IG Donald Trump.
VIVA – Pandemi Corona COVID-19 tengah menghantam Amerika Serikat (AS). Negara AS tercatat sebagai yang paling parah terdampak di dunia dengan jumlah kasus positif lebih dari 600 ribu jiwa. Hal ini membuat pemerintah setempat menutup beberapa fasilitas publik dan perkantoran yang menyebabkan ekonomi negara adidaya tersebut terpuruk.
Menyikapi hal ini, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis, 16 April 2020 meluncurkan pedoman-pedoman di mana gubernur negara bagian dapat mengambil tindakan untuk menghidupkan kembali ekonomi AS dari penutupan akibat Corona COVID-19.
Trump mengatakan bahwa penutupan ekonomi yang berkepanjangan dapat membawa kerugian besar terhadap ekonomi dan masyarakat AS. Pembukaan kembali tersebut akan dilakukan dalam tiga tahap.
"Kita tidak membukanya sekaligus, tapi dengan perlahan-lahan," kata Trump kepada wartawan.
"Lockdown yang berkepanjangan dan ekonomi yang mengalami depresi akan membawa dampak yang begitu besar dan luas terhadap kesehatan masyarakat," lanjutnya seraya mengatakan potensi peningkatan penyalahgunaan obat-obatan, alkohol, bunuh diri hingga sakit jantung.
Pedoman federal yang baru diluncurkan itu menganjurkan bahwa negara bagian harus melihat adanya penurunan angka kasus Corona COVID-19 selama 14 hari sebelum memulai proses pembukaan kembali.
Dokumen tersebut menjabarkan rencana Trump untuk membuka bisnis di negara-negara bagian di seluruh negeri yang mengalami kesulitan akibat pandemi meskipun tanggung jawab untuk keputusan semacam itu ada ada otoritas negara bagian, bukan pada pemerintah federal.
Pedoman itu juga mengatakan sebelum negara bagian dibuka kembali, rumah sakit setempat harus memiliki program pengujian yang kuat yang mencakup pengujian antibodi untuk petugas kesehatan. Negara bagian juga harus memiliki kemampuan untuk mengatur tempat-tempat skrining dan pengujian untuk orang-orang yang memiliki gejala dan juga memiliki kemampuan pelacakan kontak. Selain itu, fasilitas kesehatan setempat juga harus dapat menyediakan alat pelindung diri secara mandiri dan dapat menangani lonjakan jika kasus Corona COVID-19 kembali meningkat.
Dokumen itu mengatakan bahwa rekomendasi itu dapat diterapkan sesuai dengan kebijakan gubernur setempat atau county-by-county. Trump telah beberapa kali bersilat lidah dengan gubernur mengenai siapa yang memiliki wewenang tertinggi untuk mengamanatkan pembukaan kembali ekonomi negara bagian.
Pada fase pertama, pedoman itu mengatakan orang yang berkumpul lebih dari 10 orang harus dihindari. Perjalanan yang tidak terlalu penting harus diminimalkan, pekerjaan kantor lebih didorong dan area umum di kantor harus ditutup.
Sekolah tetap ditutup pada fase pertama, tempat-tempat seperti bioskop, restoran, stadion dan tempat ibadah dapat dibuka dengan mengatur jarak antar orang. Sementara rumah sakit dapat melakukan operasi elektif, pusat kebugaran boleh dibuka asal dengan peraturan tertentu namun bar harus tetap ditutup.
Pada fase kedua, berlaku untuk negara bagian dan wilayah yang tidak ada bukti rebound dalam kasus Corona COVID-19. Pedoman tersebut menganjurkan untuk menghindari kelompok yang terdiri lebih dari 50 orang. Perjalanan yang tidak terlalu penting dapat dilakukan pada fase ini, sementara sekolah, tempat berkumpul anak muda dan bar dapat dibuka kembali.
Lalu fase ketiga membolehkan semua bidang pekerjaan dibuka. Salah satu pejabat Gedung Putih mengatakakn bahwa pedoman itu adalah cara yang konservatif dan telah disetujui oleh para dokter gugus tugas penanganan Corona COVID-19.
Trump terus mendorong perekonomian AS agar kembali pulih setelah virus corona memukul AS dan membuat jutaan warga AS pengangguran. Trump mengatakan pada Rabu beberapa negara bagian dengan angka infeksi Corona yang rendah akan mulai melakukan aktivitas ekonominya kembali.
Cek berita-berita terkini mengenai update pandemi Corona melalui pantau Corona VIVA.co.id.
Baca juga: 3 Skenario Jika Haji 2020 Batal karena Corona, Ini Rinciannya
Laporan: Dion Yudhantama