Setop Dana ke WHO, Inilah Kecaman Dunia untuk Donald Trump
- WHO
VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menginstruksikan jajaran administrasinya untuk menghentikan pendanaan ke WHO untuk sementara waktu. Dilansir dari Aljazeera, Trump menganggap WHO gagal menjalankan tugas utamanya dan harus bertanggung jawab atas merebaknya virus Corona COVID-19.
Trump juga menambahkan, WHO dianggap mendukung China dalam disinformasi terkait virus Corona yang menyebabkan meluasnya persebaran wabah.
Amerika menjadi negara pendonor terbesar WHO. Setidaknya, lebih dari US$400 juta atau sekitar 15% kantong dana WHO diperoleh dari negara Paman Sam tersebut.
Aksi Trump ini memancing kemarahan publik di seluruh dunia termasuk dari tokoh-tokoh penting di dunia.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern
“Pada saat seperti sekarang ketika kita membutuhkan pertukaran infromasi dan masukan yang dapat dipercaya, WHO telah menyediakan itu semua. Kami akan terus mendukung WHO dan terus berkontribusi,” ujar Ardern.
Pejabat Kemlu Rusia, Sergei Ryabkov
“Kami melihat pengumuman Washington tentang pembekuan pendanaan WHO sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan. Ini merupakan pendekatan yang sangat egois dari pemerintah Amerika dalam menangani kondisi dunia akibat pandemi.”
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison
Morrison menyayangkan kritik Trump yang ditujukan pada WHO, terutama dukungannya pada pembukaan kembali “pasar basah” di China, di mana hewan-hewan segar diperdagangkan. Pasar basah inilah yang diduga menjadi penyebab utama munculnya virus korona jenis baru pada manusia.
“Namun, WHO jugalah sebuah organisasi yang melakukan banyak tugas penting, termasuk di negara kami, di Pasifik, dan kami bekerja secara akrab dengan mereka,” ujar Morrison.
“Kita tidak akan membuang sesuatu yang baik begitu saja hanya karena kesalahan tertentu, tetapi mereka (WHO) jugalah tidak kebal pada kritik dan kebal untuk melakukan sesuatu yang lebih baik.”
Menkes Republik Afrika Tengah, Pierre Somse
Somse mengungkapkan, langkah yang diambil Trump adalah “keputusan yang disesali yang akan berdampak buruk pada fungsi WHO dan kesehatan dunia, karena WHO menyokong banyak negara dalam sektor kesehatan.”
Kepala Kebijakan Asing Uni Eropa, Josep Borrell
Borrell mengungkapkan bahwa 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa sangat menyayangkan pembekuan pendanaan yang dilakukan Amerika. Ia menambahkan bahwa agensi kesehatan PBB saat ini sangat membutuhkan dana tersebut lebih dari kapan pun untuk memerangi pandemi Corona.
“Hanya dengan menyatukan kekuatan kita dapat mengatasi krisis yang tidak mengenal batasan ini,” ujarnya.
Diketahui bahwa hingga saat ini sudah lebih 2 juta orang di dunia terinfeksi Corona. Angka itu terus meningkat. Korban paling banyak terdapat di Amerika Serikat.
Baca juga:Update Corona Indonesia 16 April 2020: 5516 Kasus, 496 Meninggal
Laporan: Nariyati