Keren, Korsel Masih Mampu Gelar Pemilu di Tengah Wabah Corona
- bbc
"Memilih adalah kewajiban kami," timpal seorang pemilih pertama lainnya. Dia mengaku sarung tangan plastik sedikit "tidak nyaman" namun benda itu membuatnya merasa aman.
Memilih dari karantina di klinik
Korea Selatan tidak pernah menunda pemilu. Bahkan, selama Perang Korea pada 1952 lampau, pemilihan presiden terus berlangsung.
Tantangan terbesar bagi petugas pelaksana pemilu adalah menghindari risiko penularan.
Mereka memutuskan bahwa jika suhu tubuh seorang pemilih di atas 37,5 derajat Celsius, yang bersangkutan akan dibawa ke tempat terpisah dan menjauh dari orang lain.
Para pasien Covid-19 yang sedang dirawat diberikan pilihan untuk memberikan suara mereka melalui surat.
Namun, sejumlah TPS juga didirikan di luar kawasan permukiman yang khusus menampung ratusan orang bergejala ringan.
Kami menyaksikan seorang perempuan bermasker dengan pakaian pasien rumah sakit keluar dari tempat tersebut, kemudian diberikan kertas suara oleh petugas dengan alat pelindung diri lengkap.
TPS itu sengaja ditempatkan di luar guna mencegah risiko penularan.
"Awalnya saya berpikir tidak bisa memilih dan saya kecewa," ujarnya kepada kantor berita Reuters. "Namun begitu saya mendengar kami bisa memilih, saya berterima kasih atas kesempatan ini," lanjutnya.