Mirisnya Afrika, Saat Pandemi Corona Wabah Belalang Menyerang Dahsyat

Jutaan belalang menyerbu pertanian.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Wabah hama belalang yang sebelumnya menyerang beberapa negara Afrika Timur pada bulan Januari dan Februari 2020  lalu kini kembali terulang. Hama hewan perusak tanaman tersebut kini kembali menyerang dengan kuantitas 20 kali lebih banyak.

Jaga Produktivitas Kelapa Rakyat, Kementan Sigap Tangani Serangan OPT

Kenya, Somalia dan Ethiopia sempat merasakan serangan hama belalang terburuk yang pernah dialami negara-negara itu dalam kurun waktu 70 tahun terakhir. Hasilnya tanaman pangan dan tanah pertanian porak-poranda.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyebut bahwa serangan hama belalang ini disebabkan oleh perubahan iklim. Selain itu keamanan pangan dan mata pencaharian mereka terancam dengan serangan hama tersebut.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

"Situasi saat ini di Afrika Timur masih sangat mengkhawatirkan karena semakin banyak kawanan baru terbentuk di Kenya, Ethiopia selatan dan Somalia," ujar FAO yang juga dilansir dari Independent pada hari Senin, 13 April 2020.

Miliaran belalang ini terbang dari tempat berkembang biak mereka di Somalia untuk mencari tumbuh-tumbuhan segar yang juga diiringi musim hujan.

Lawan Serangan Tikus, Karawang Bangun Puluhan Rumah Burung Hantu

“Ini adalah belalang yang semua orang bicarakan,” ujar Yoweri Aboket seorang petani dari Uganda.

"Begitu mereka mendarat di kebunmu, mereka melakukan kehancuran total. Beberapa orang bahkan akan memberi tahu Anda bahwa belalang lebih merusak daripada coronavirus. Bahkan ada beberapa yang tidak percaya bahwa virus akan mencapai sini,” tambahnya.

Sebagian upaya telah mereka lakukan. Seperti apa yang dilakukan oleh para petani di Desa Abokat dekat perbatasan Kenya, mereka memukul-mukul panci, bersiul atau melempar baru untuk mengusir hewan-hewan itu.

Tetapi sebagian dari para petani juga tidak bisa melakukan apa pun sehingga hanya bisa frustrasi menyaksikan makanannya digerogoti oleh hama tersebut. Mereka dilarang keluar rumah atau pun berkumpul di luar rumah mereka karena lockdown Corona COVID-19.

Sementara sumber makanan pokok yang gagal karena habis dihancurkan oleh hama belalang menimbulkan kekhawatiran desa-desa yang sebagian besar ada di Afrika Timur termasuk Kenya, Ethiopia, Sudan Selatan, Djibouti, Eritrea, Tanzania dan Kongo.

Cuaca dan kondisi yang menguntungkan ini bisa berlangsung hingga bulan Mei mendatang. PBB juga memprediksi bahwa akan ada gelombang baru hama belalang ini di akhir bulan Juni dan Juli yang bertepatan dengan musim panen.

Laporan : Abdulah Saputra
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya