Ungkap Corona Bukan dari China, Trump Ngamuk dan Hina Media Amerika

Amerika
Sumber :

VIVA – Amerika Serikat saat ini benar-benar sedang dalam kondisi terburuk. Hal ini terjadi karena tingginya ledakan jumlah penderita Virus Corona atau COVID-19.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Hingga hari ini tercatat Amerika telah menempati ranking pertama dalam jumlah penderita dan jumlah penderita yang meninggal dunia.

Berdasarkan data dari CSSE University Johns Hopkin, hingga pukul 09:00 WIB, Minggu 12 April 2020, total sudah sebanyak 529.740 ribu penduduk terinfeksi dan 20.602 orang meninggal dunia.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Namun sayangnya di tengah situasi genting ini Presiden Donald Trump malah sibuk mengurusi isu-isu yang tak seharusnya ditanggapi serius. Salah satunya ialah isu tentang asal muasal virus corona yang telah meluluhlantahkan negerinya.

Isu itu tentang hasil penelitian sejumlah ahli di Amerika yang mengungkap bahwa virus corona yang menyerang negeri Paman Sam bukan berasal dari China. Melainkan Eropa.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Trump mengamuk ketika salah satu media terkenal di Amerika mengangkat masalah itu dalam berita utamanya. Dan menuduh media itu telah menyebarkan berita bohong.

Bahkan, Trump menghina media itu dengan menyebut mereka sebagai anjing yang telah diusir dari China.

"Jadi sekarang Berita Palsu @nytimes menelusuri asal-usul Corona Virus kembali ke Eropa, BUKAN Cina. Ini yang pertama! Saya ingin tahu apa yang didapat dari kegagalan New York Times untuk yang ini? Apakah ada sumber nama? Mereka baru-baru ini diusir dari Cina seperti anjing, dan jelas ingin kembali. Sedih!” tulis Trump di Twitternya.

Memang isu itu bagi seorang Trump sangatlah sensitif, sebab dia pernah membuat suhu politik Amerika dan China memanas setelah melontarkan pernyataan rasis tentang corona terhadap China. Dan Trump juga mengaku memiliki data dari intelijennya tentang corona dari China.

Baca: Tragis, Jumlah Korban Tewas COVID-19 Amerika Meledak Lampaui Italia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya