Testimoni Eks Wanita Kantoran, Berfoto Bugil Dapat Rp400 Juta Sebulan
- bbc
"Ketakutan terbesar saya ialah kembali ke kantor dan menjadi normal lagi."
Hampir dua tahun lalu, Lauren berhenti dari pekerjaan kantorannya untuk bekerja penuh-waktu mengelola profil OnlyFans - mengunggah gambar semi-bugil dan bugil di jejaring sosial berbasis langganan itu. Perempuan itu mengaku yang ia lakukan sekarang jauh lebih menguntungkan daripada pekerjaan "normal".
OnlyFans menjelaskan dirinya sebagai jejaring sosial tempat siapapun yang menciptakan konten bisa menetapkan biaya langganan bulanan bagi para pengikutnya. Jejaring sosial itu tidak secara khusus ditujukan pada orang-orang yang menjual foto telanjang atau konten eksplisit - tapi sebagian besar penggunanya melakukan itu.
"Dulu penghasilan saya £20.000 (sekitar Rp399 juta) per tahun, dan sekarang saya mendapatkan jauh lebih banyak dari itu setiap bulan," kata Lauren tersipu-sipu, sambil membuka laman OnlyFans yang menunjukkan berapa banyak uang yang ia dapatkan.
- Pertunjukan seni telanjang picu kontroversi di Kirgistan
- Sextortion: Puluhan remaja pria ditipu bugil depan kamera lalu diperas
- Menguak modus prostitusi online: Mulai dari pasang nomor Whatsapp hingga pakai tagar khusus
Dokumenter terbaru BBC Three, Nudes4Sale, menemui Lauren, 23 tahun, dan orang-orang lain sepertinya, yang mengatakan pendapatan mereka dari menjual konten dewasa di OnlyFans jauh melampaui pendapatan dari pekerjaan biasa.
Tapi ada sisi gelapnya: dokumenter itu mendapati bahwa beberapa pengguna berhasil mengelak dari proses verifikasi usia, yang berarti orang-orang di bawah usia 18 tahun bisa menjual konten eksplisit diri mereka sendiri secara ilegal di situs web tersebut.