Amerika Kritis Dihajar Corona Kondisinya Lebih Buruk dari Negeri Syiah

Amerika
Sumber :

VIVA – Meski Iran mengalami kesulitan untuk mendatangkan peralatan medis dan obat-obatan untuk mengatasi serangan Virus Corona atau COVID-19 akibat pemberlakuan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Namun ternyata secara tak terduga penanganan pasien corona di Iran jauh lebih baik dari Amerika Serikat. Buktinya, Iran mampu meredam penyebaran virus mematikan dengan menahan laju penularan.

Terbukti dari data terbaru yang diterbitkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, hingga pukul 14:30 WIB, Rabu 1 April 2020 jumlah penderita corona di Iran tertahan di angka 40.605. Kondisi sebaliknya terjadi di Amerika.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Kondisi negara Adi Kuasa itu semakin kritis saja, sebab jumlah penderita corona meledak tinggi, saat ini tercatat sudah lebih dari 189 ribu orang terjangkit corona.

Selain itu, dalam kondisi keterbatasan peralatan medis, Negeri Syiah terbesar dunia itu mampu memulihkan lebih banyak penderita corona ketimbang Amerika. Saat ini sudah  14.656 penderita corona di Iran dinyatakan sembuh. Sementara Amerika baru bisa menyembuhkan 7.136 orang saja.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Meski begitu angka kematian akibat corona di Iran masih lebih tinggi dari Iran, total sudah 2.898 meninggal dunia. Sementara angka kematian corona di Amerika masih di berkisar di angka 1 persen, total pasien corona yang meninggal di Amerika sebanyak 4.081 jiwa.

Sementara jumlah penderita corona di dunia terus meringsak naik, jumlah penderita sudah mencapai  860.793 orang, 42.354 jiwa meninggal dunia dan  178.378 berhasil disembuhkan.

Baca: Air Selat Sunda Bergolak, Muncul Gelembung Dekat Gunung Krakatau

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025