Kondisi Amerika Memburuk Akibat Corona, Trump Malah Sibuk Marah-marah
- IG Donald Trump.
VIVA – Kondisi Amerika Serikat semakin memburuk setelah secara tak terduga terjadi ledakan jumlah penderita Virus Corona atau COVID-19 yang sangat besar.
Jumlah penderita corona di Amerika tak cuma melampaui China. Namun telah meledak hingga 100 ribu lebih penderita. Hari ini saja, Sabtu 28 Maret 2020, Berdasarkan data terbaru CSSE Johns Hopkins University hingga pukul 19:30 WIB, tercatat sudah 104.837 warga positif terinfeksi corona.
Angka kematian pun melonjak drastis, kini sudah 1.711 penderita corona meninggal dunia di Amerika dan cuma baru 897 orang yang bisa dipulihkan.
Namun, sangat disayangkan di tengah kondisi Amerika yang mengkhawatirkan ini, sang Presiden Donald Trump malah masih sibuk dengan urusan pribadinya sendiri untuk memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.
Dan yang parahnya lagi, Trump yang aktif bersuara di Twitter justru sedang nyinyir-nyinyirnya menghujat sejumlah media besar di Amerika yang dianggap telah menjatuhkan elektabilitasnya jelang Pilpres.
Bahkan saking emosinya Trump, dia tak malu-malu memaki-maki media yang dianggapnya berseberangan dan menuduh media itu telah sengaja menyebarkan berita bohong tentang dirinya. Ada tiga media besar Amerika yang digempur Trump, yaitu CNN, Washington Post dan NYtimes.
"Pelaporan palsu seperti itu oleh @nytimes, @washingtonpost, @CNN dan lainnya. Mereka menggunakan sebagian kecil kalimat dari paragraf penuh untuk merendahkan. Mereka benar-benar korup dan menjijikkan. Tidak heran media, menurut jajak pendapat, pengaturan rekor rendah dan tidak dipercaya," tulis Trump di akunnya.
Dan yang terbaru, Trump kembali marah-marah di Twitter kepada media, dia bahkan menyebut wartawan-wartawan media itu sebagai wartawan korup.
"Salah satu alasan mengapa Berita Palsu menjadi begitu lazim & jauh jangkauannya adalah fakta bahwa "jurnalis" yang korup mendasarkan cerita mereka pada SUMBER yang mereka buat untuk mengubah total narasi atau cerita. Ketika Anda melihat, "lima sumber mengatakan", jangan percaya ceritanya, itu," tulis Trump.
Beberapa waktu belakang ini Trump memang selalu membuat pernyataan yang aneh-aneh, yang terakhir kalinya dia mengganti nama virus corona dengan Virus China. Namun, setelah jumlah penderita corona meledak di Amerika, Trump tak sungkan meminta bantuan ke China.
Baca: Jumlah Penderita Corona Jakarta Meledak, 61 Petugas Medis Tertular