Korsel Laporkan COVID-19 Terendah Sebulan, Waspada Gelombang Baru
- bbc
Korea Selatan mengembangkan pendekatan ini sejak wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada 2015. Saat itu, 36 orang meninggal di Korea Selatan, yang membuat negara itu sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua setelah Arab Saudi.
MERS memaksa negara itu untuk mereka ulang pendekatannya terhadap penyakit menular dan pusat pengendalian penyakit di negara itu membentuk departemen khusus guna mengantisipasi wabah terburuk, sebuah langkah yang tampaknya telah membuahkan hasil.
- Virus corona: Apakah Korea Utara mampu atasi wabah?
- Puluhan warga meninggal karena virus corona, Korea Selatan selidiki pemimpin sekte
- Mengapa warga Korsel lebih takut pada stigma daripada virus corona
Undang-undang tentang pengelolaan dan berbagi informasi secara publik tentang pasien dengan penyakit menular berubah secara signifikan setelah MERS dan dapat terlihat tahun ini ketika pemerintah menggunakan peringatan telepon untuk memberi tahu orang-orang jika mereka berada di sekitar seorang pasien.
Akhir pekan ini, pemerintah meningkatkan tindakan pencegahan dengan mengirimkan peringatan darurat yang mendesak orang-orang untuk menjauh dari tempat-tempat yang memungkinkan pertemuan massa, seperti gereja, ruang karaoke, klub malam dan pusat kebugaran.
Mereka juga meminta para pemuka agama untuk memeriksa suhu para jemaahnya dan menjaga jarak mereka setidaknya dua meter dalam tiap peribadatan yang mereka anggap perlu.