Kondisi Amerika Memburuk, Jumlah Penderita COVID-19 Meledak

Donald Trump.
Sumber :
  • IG Donald Trump.

VIVA – Wabah Virus Corona atau COVID-19 semakin mengganas di Amerika Serikat. Bahkan, jumlah penderita meledak dan kini negeri adi kuasa itu sudah berada di peringkat keenam dunia dalam jumlah penderita terbanyak.

5 Legislator AS dari Partai Demokrat Kompak Terima Ancaman Bom di Rumahnya

Berdasarkan data terbaru yang disiarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University, Kamis 19 Maret 2020, sudah ada 9.415 orang terinfeksi corona di AS.

Jumlah penderita corona di AS bahkan kini sudah jauh melampaui Korea Selatan. Negeri ginseng itu berada di posisi kedelapan dengan total kasus 8.565.

Intelijen Amerika: Rusia Tidak Mungkin Lancarkan Serangan Nuklir!

Yang paling tak terduga, sudah 150 penderita corona di AS yang meninggal dunia. Korban meninggal terbanyak di Ibukota AS, Washington dengan total 68 orang, lalu New York sebanyak 20 orang, California sebanyak 16 orang dan Florida sebanyak 8 orang.

Sementara itu, dari CSSE meski jumlah penderita telah meroket. Tapi sejauh ini hanya 106 penderita yang berhasil disembuhkan.

Rudal Misterius Hantam Pangkalan Tempur Amerika

Data ini cukup mencengangkan, sebab AS belum lama ini telah mengumumkan bahwa mereka berhasil menciptakan vaksin corona.

Kondisi ini jauh berbeda dengan yang dialami China. Memang China menjadi negara dengan jumlah penderita corona terbanyak di dunia. Hingga saat ini sudah  81,138 orang positif corona. Hanya saja 70.526 orang berhasil disembuhkan walaupun ada sebanyak 3.249 orang meninggal dunia.

Bahkan Amerika lebih buruk dari Iran dalam hal penanganan corona. Iran tercatat telah berhasil menyembuhkan 5.389 orang dari total penderita keseluruhan sebanyak 17.361 orang.

Baca: Pasien COVID-19 di Arab Melonjak, di Mekah Ditemukan 11 Orang

Presiden RI, Prabowo Subianto

Prabowo Optimis Kepemimpinan Presiden Terpilih Trump Bawa Terobosan Positif

Presiden RI, Prabowo Subianto mengaku optimis kebijakan Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Donald Trump pada tahun 2025 akan membaw

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024