Paramedis Indonesia yang Ikut Perangi Virus Corona di Australia
- abc
Karena itu, ada kekhawatiran yang lain yang dirasakan Paulina saat menyadari kesulitan menerapkan social distancing dalam kesehariannya sebagai perawat.
"Saya personally tidak khawatir tertular, malah saya lebih khawatir menulari mereka [para manula yang dirawatnya] karena saya lebih aktif bersosialisasi di publik," kata Paulina.
Menurut Paulina, sejak wabah Corona merebak, tidak terjadi peningkatan pasien di klinik tempat kerjanya.
Namun ia mengaku kerap mendengarkan kekhawatiran yang disampaikan pasien yang ia rawat.
"Sebagian besar concern mereka terkait respon masyarakat. Yang mereka khawatirkan nanti kalau mereka sudah pulang dari rumah sakit," ujarnya.
"Mereka nggak berani datang ke shopping centre kemudian berebutan belanja dengan orang lain. Karena itu saya menghargai inisiatif beberapa supermarket yang membuka jam khusus belanja bagi manula."
Selain itu, para pasien yang manula ini juga sudah meminta keluarganya yang masih muda untuk sementara tidak mengunjungi mereka, baik di rumah sakit maupun di rumah.
Lebih melelahkan dari biasanya
Di luar soal hiruk-pikuk rumah sakit, wabah corona ini juga mempengaruhi aspek lain kehidupan para tenaga medis.
Sebagai dokter dan sebagai manusia biasa, dr Inge mengaku merasa "overwhelmed" menghadapi situasi saat ini.