Pernyataan Mengejutkan Ayatollah Khamenei, Corona Serangan Biologis
VIVA – Pemimpin besar revolusi Iran, Ayatollah Khamenei baru saja menerbitkan surat kepada Kepala Staf umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Bagehri untuk untuk segera mempersiapkan diri perang terhadap wabah virus corona atau COVID-19.
Surat penting itu diungkapkan Khamenei melalui serangkaian twit di akun Twitter resminya, seperti dikutip VIVA.co.id, Sabtu 14 Maret 2020.
Menurut Khamenei, angkatan bersenjata terlibat langsung bersama membantu pemerintah dan departemen kesehatan untuk menanangi virus corona.
Angkatan bersenjata harus segar mendirikan pengkalan medis di semua sektor-sektor militer yang ada di Iran. Dan ada sebuah kalimat mengejutkan dari surat perintah Khamenei itu, di kalimat terakhir dia mengungkapkan sebuah pernyataan yang mengejutkan.
Dia mengutarakan dugaannya tentang kemungkinan virus corona merupakan serangan senjata biologis pihak tertentu untuk menghancurkan Iran. Berikut pernyataannya:
"Kepada Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, Mayor Jenderal Bagheri:
Dengan penghargaan atas jasa Angkatan Bersenjata dalam perang melawan Corona dan kebutuhan untuk melanjutkan dan memperluas layanan ini, layanan ini harus diatur ke dalam Pangkalan Medis
Pangkalan Medis Angkatan Bersenjata harus mendirikan pusat medis, bekerja untuk mencegah penyebaran penyakit ini menggunakan metode yang diperlukan & membagi tugas di antara sektor-sektor di Angkatan Bersenjata. Pangkalan ini harus bekerja dalam koordinasi penuh dengan pemerintah dan Kementerian Kesehatan.
Karena ada beberapa bukti bahwa ini mungkin Biological Attack , pendirian Pangkalan ini di Angkatan Bersenjata karena menghadapi corona juga dapat dianggap sebagai latihan pertahanan biologis dan menambah kedaulatan dan kekuatan nasional kita."
Perlu diketahui, Iran merupakan satu dari tiga negara dengan jumlah penderita corona terbanyak di dunia, berdasarkan data terbaru yang diterbitkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University tercatat sudah 11.364 warga Iran positif corona dan 514 meninggal dunia akibat virus itu.
Baca: Corona Mewabah, Anies Baswedan Tutup Semua Sekolah di Jakarta