Keren, Penanganan Virus Corona COVID-19 ala Korsel Sangat Cepat Tepat
- bbc
Profesor Gye Cheol Kwon, selaku ketua Yayasan Laboratorium Obat, menyebut kecepatan proses itu adalah sifat "bali bali" khas Korea. Bali berarti cepat dalam bahasa Korea.
Karena orang-orang Korsel bekerja dengan cepat, dalam 17 hari negara itu mampu merancang dan mewujudkan tes virus Corona serta mendirikan jaringan lab di seluruh wilayah.
Namun, sifat kerja cepat bukan satu-satunya faktor yang menggerakkan Korsel. Pengalamam pahit juga punya peranan.
"Kami belajar mengenai risiko penularan baru dan dampaknya dari pengalaman sindrom Pernapasan Timur Tengah (Mers) pada 2015 lalu," kata Prof Kwon.
Saat wabah itu berlangsung, 36 orang meninggal di Korsel. Kejadian tersebut memaksa pemerintah meninjau ulang pendekatan terhadap penyakit menular. Pusat Pengendalian Penyakit Korsel bahkan mendirikan divisi khusus untuk bersiap atas hal terburuk. Persiapan itu kini terbayar.
"Saya pikir deteksi pasien secara dini dengan tes akurat disusul dengan isolasi bisa menurunkan tingkat kematian dan mencegah virus menyebar," ujar Prof Kwon.
"Belajar dari masa lalu dan menyiapkan sistem dari jauh hari mungkin adalah kekuatan utama untuk mengatasi bencana jenis baru ini," imbuhnya.
Suasana kerja di Laboratorium Green Cross berjalan sepi tanpa peristiwa berarti sampai awal Februari lalu, tatkala seorang pasien—kini dikenal di Korsel dengan sebutan `pasien 31`—teruji positif mengidap Covid-19 tanpa pernah bepergian dan tidak berkontak dengan pasien corona.
Dia adalah anggota Gereja Yesus Shincheonji, sebuah sekte keagamaan dengan lebih dari 200.000 anggota.
Kasus ini memulai aksi cepat menemukan sumber wabah dan melacak siapa saja yang terpapar. Jaringan lab Korsel diuji. Keletihan para staf pun menjadi masalah.
Tapi kini mereka bekerja sif dan Dr Oh mengatakan kepada saya, dengan gembira, bahwa dia akhirnya bisa tidur.