Logo ABC

Pemerintah Australia Perkirakan 1,5 Juta Orang di NSW Bisa Kena Corona

Kepala Urusan Medis New South Wales Dr Kerry Chant (dua dari kiri) memperkirakan sekitar 20 persen warga NSW bisa terkena virus coro
Kepala Urusan Medis New South Wales Dr Kerry Chant (dua dari kiri) memperkirakan sekitar 20 persen warga NSW bisa terkena virus coro
Sumber :
  • abc

Sekitar 20 persen atau 1,5 juta orang di negara bagian New South Wales (NSW), Australia akan terkena virus Corona, menurut Dr Kerry Chant, kepala bidang kesehatan di negara bagian tersebut.

Mereka yang baru kembali dari luar negeri dan merasa tidak enak badan disarankan tidak keluar rumah menghadiri acara umum. Diperkirakan kalau seorang yang terkena virus Corona akan menulari dua orang lainnya. WHO sudah menyatakan virus Corona sebagai pandemi global.

Dr Kerry yang bertanggung jawab untuk mengambil kebijakan bidang kesehatan di NSW ini mengatakan satu orang yang terkena virus Corona dapat menulari rata-rata hingga dua orang.

Namun, ia mengatakan bahwa saat ini kondisi NSW terkait virus Corona belum mencapai puncaknya.

"Sejauh ini penularan [virus corona] di komunitas masih terbatas," kata dia di konferensi pers Komite Perkiraan Anggaran hari ini (12/3).

"Ini adalah waktunya kami berusaha keras untuk mencari dan mengisolasi mereka yang terkena."

Menyusul usaha ini, rumah sakit setempat diminta untuk menggandakan kapasitas unit perawatan intensif dan tempat tidur yang dilengkapi ventilator atau mesin alat pernapasan.

Persiapan ini dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pasien virus Corona di tengah musim flu.

NSW sejauh ini merupakan negara bagian di Australia dengan kasus virus Corona terbanyak, dengan jumlahnya meningkat dari 65 menjadi 77 dalam waktu semalam.

Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian menghimbau masyarakat untuk tidak panik namun sangat berhati-hati.

"Kita tidak perlu melakukan perubahan yang drastis, namun kita juga tidak bisa bertindak biasa saja," kata dia.

"Kami mengimbau semua orang untuk waspada."

WHO umumkan status pandemi

WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan COVID-19 dalam status pandemi, yang berarti sudah mewabah di seluruh dunia pada hari Rabu (11/03).

Organisasi tersebut namun mendorong tindakan cepat dari semua negara karena melihat masih kesempatan untuk mengantisipasi virus tersebut.

Namun, dari 12 kasus infeksi, empat di antaranya belum diketahui sebabnya.

"Dalam semalam, kami mendiagnosis [virus corona] pada orang yang tidak pergi ke luar negeri," kata Dr. Kerry.

"Mereka sedang diwawancara secara intensif untuk mengetahui apakah pernah berhubungan dengan pasien yang positif COVID-19."

Ia mengatakan semakin banyak orang yang dites, semakin terbatas penyebaran virus Corona.

"Beberapa negara tidak melakukan banyak tes dan inilah mengapa penyebaran virus tidak terdeteksi sampai ada yang meninggal," kata dia.

Meski demikian, ia mengatakan pemerintah telah bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan.

Dr. Kerry mengatakan siapapun yang merasa tidak enak badan, khususnya mereka yang baru pulang dari luar negeri sebaiknya "menjaga jarak" dan menghindari kerumunan.

Ia juga menyarankan mereka yang merasakan gejala flu untuk tinggal di rumah dan bekerja dari sana.

"Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah tinggal di rumah jika merasa tidak sehat. Jangan memaksakan diri, jangan pergi ke kantor atau kemana-mana dan jangan mengunjungi kerabat di panti jompo."

Ia menambahkan untuk tidak mengunjungi orang di rumah sakit atau acara-acara publik.

Hal-hal yang menyangkut penutupan sekolah atau pembatalan acara yang melibatkan orang banyak menjadi pertimbangan yang akan diputuskan oleh Dewan Menteri Kesehatan Negara Bagian Australia (COAG).

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini.